close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Aktivitas pekerja di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (12/10). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
icon caption
Aktivitas pekerja di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (12/10). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Bisnis
Kamis, 18 Oktober 2018 09:24

IHSG berpotensi menguat hari ini

IHSG ditutup menguat 67,80 poin atau 1,16% ke level 5.868,62 poin pada perdagangan Rabu (17/10).
swipe

Kiwoom Sekuritas Indonesia hari ini memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat dengan level support dan resistance 5,747-5,828.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi indeks hari ini.

Sentimen dari dalam negeri yaitu laporan kinerja APBN tahun 2018, pendapatan negara mencapai Rp1.312 triliun atau naik sebesar 69,3% dari target tahun dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Rencana kenaikan UMR di tahun 2019 sebesar 8,03% tentunya hal ini akan menjaga dan memberikan peningkatan konsumsi masyarakat," tutur Nico dalam riset hariannya yang diterima Alinea.id, Kamis (18/10).

Selain itu rilis laporan keuangan emiten di kuartal III-2018 tentunya akan menjadi katalis positif untuk pergerakan indeks.

Ada pun sentimen luar negeri yaitu, penguatan kembali US Treasury akibat pengurangan kepemilikan yang dilakukan oleh China sehingga menjadi US$1,165 triliun. "Ini merupakan level terendahnya dalam 7 bulan," ungkap Nico.

Meskipun telah memangkas kepemilikan, namun China masih menjadi negara non-AS yang memiliki porsi obligasi terbesar.

"Kemudian soal Trump mengeluhkan kebijakan kenaikkan tingkat suku bunga The Fed. Namun demikian, kami melihat kritikan atau keluhan dari Trump hanya merupakan sebagian dari gayanya dalam menjalani pemerintahannya. The Fed tentu akan menjaga integritas dan independensinya," jelasnya.

Terpisah, analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada memprediksi IHSG hari ini dapat bertahan di atas support 5836-5848 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5888-5900.

"Kenaikan kembali IHSG diikuti dengan peningkatan volume beli yang diharapkan dapat bertahan untuk kembali melanjutkan kenaikannya," jelas Reza.

Akan tetapi, kenaikan tersebut juga meninggalkan gap utang di kisaran 5800-5819. Dengan asumsi sejumlah sentimen dapat lebih positif maka IHSG berpeluang kembali melanjutkan pergerakan positifnya.

"Namun, jika pergerakan sejumlah bursa saham global berbalik melemah maka IHSG pun berpeluang terkoreksi," katanya.

Diharapkan aksi ambil untung tidak terjadi banyak untuk mempertahankan posisi IHSG. "Tetap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan," tegas Reza.

Sekadar mengingatkan, IHSG ditutup menguat 67,80 poin atau 1,16% ke level 5.868,62 poin pada perdagangan Rabu.

"Masih bertahannya volume beli, terutama dari investor asing memberikan semangat pada IHSG untuk kembali menapak di zona hijaunya," ungkap Reza.

Aksi beli selama tiga hari berturut-turut menopang penguatan IHSG, terutama dengan memanfaatkan pelemahan di beberapa pekan sebelumnya.

"Pasca-mempertahankan posisinya di level 5800an, IHSG pun masih bergerak naik," tambahnya.

Selain masih bertahannya aksi beli investor asing, penguatan rupiah yang dibarengi dengan masih adanya sejumlah berita positif dari para emiten dan positifnya laju bursa saham Asia setelah merespon kenaikan bursa saham AS sebelumnya turut mengangkat IHSG.

Berikut saham-saham pilihan, yaitu :
1. PT Panin Financial Tbk. (PNLF)
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) 
3. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT)
4. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP)
5. PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA).

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Tag Terkait

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan