Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, mendorong pemerintah mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, agar kekebalan kelompok segera terbentuk.
"Sekarang kami memang berharap agar pemerintah mendorong lagi masalah vaksinasi. Sehingga herd immunity bisa dicapai," katanya dalam webinar, Rabu (23/6).
Percepatan proses vaksinasi harus dilakukan agar mobilitas orang kembali meningkat. Pasalnya, dengan mobilitas yang terbatas, berdampak sangat luas terhadap bisnis hotel dan restoran di dalam negeri.
Apalagi, pandemi telah berlangsung selama 1,5 tahun dan menurutnya tantangan bisnis di tahun ini, justru lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu.
"Situasi 2021 apakah lebih baik dari 2020? Justru lebih berat. Karena sudah lebih dari 1,5 tahun. Kami lihat di kuartal I-2021 pun terjadi penurunan cukup drastis karena memang masuk ke low season," ujarnya.
Apalagi, di high season saat adanya momen lebaran, libur sekolah, atau hari besar keagamaan dan hari libur nasional lain, pemerintah malah memberlakukan pengetatan. Padahal di saat itu seharusnya industri pariwisata mendapatkan pemasukan lebih.
Tidak heran jika tingkat keterisian atau occupancy hotel dan restoran hanya mengalami sedikit peningkatan setelah larangan mudik diberlakukan, namun tetap saja hal itu tidak dapat menutup biaya operasional yang telah berjalan.
"Momentum terbesar adalah lebaran. Itulah yang diharapkan pada kuartal II-2021. Namun karena ada larangan mudik, kuartal II turun drastis. Baru meningkat lagi setelah pelarangan mudik ini hilang," ucapnya.
Untuk itulah, dia mengatakan, percepatan proses vaksinasi masih akan menjadi game changer dari pemulihan sektor pariwisata di dalam negeri.
Selain itu, dia pun berharap agar pengawasan protokol kesehatan dapat berjalan lebih ketat untuk menekan angka penularan Covid-19 di tengah masyarakat, mengingat lonjakan kasus positif yang terjadi.
"Vaksinasi menjadi dorongan di tengah masyarakat yang bandel untuk kooperatif menerapkan prokes," tuturnya.