Pada pekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) diramaikan empat pencatatan obligasi, dua sukuk mudharabah, dan satu pencatatan saham.
Sekertaris BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, ada dua sukuk mudharabah dan perusahaan tercatat ke-8 pada 2022.
"Diawali pada Senin (21/2), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,75 triliun untuk obligasi dan sebesar Rp750 miliar untuk sukuk," terang dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2).
Dia menjelaskan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA (Single A) untuk obligasi dan IDA(sy) (Single A Syariah) untuk sukuk. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat emisi ini.
Kemudian, pada Rabu (23/2), PT Adhi Commuter Properti Tbk. dengan kode saham ADCP resmi tercatat pada papan utama BEI. ADCP bergerak pada sektor dan sub sektor properti & real estate. Adapun industri dan sub industri ADCP adalah real estate management & development.
PT Toyota Astra Financial Services menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2022, yang resmi dicatatkan pada Kamis (24/2) dengan nilai nominal sebesar Rp 1,5 triliun. Adapun PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi tersebut dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk bertindak sebagai wali amanat emisi ini.
Pada hari yang sama, kata Yulianto, PT Mandiri Tunas Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.22 triliun. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi ini adalah idAA+ (Double A Plus) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Sementara itu, pada Jumat (25/2), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan yang I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022. Keduanya resmi tercatat, di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,98 triliun untuk obligasi dan sebesar Rp1,26 triliun untuk sukuk.
Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 13 emisi dari 10 perusahaan tercatat dengan nilai Rp5,11 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 484 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp437,61 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 124 perusahaan tercatat.
Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.730,57 triliun dan US$200 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.
Selain itu, meski di tengah kondisi geopolitik yang sedang bergejolak pada pekan ini, beberapa data perdagangan BEI tetap menunjukan pergerakan yang positif. Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 35,77% menjadi Rp16,882 triliun dari Rp12,434 triliun pada pekan sebelumnya.
Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi bursa juga mengalami peningkatan sebesar 12,09% menjadi 1.635.762 transaksi dari 1.459.269 transaksi selama sepekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan turut meningkat 4,89% menjadi 24,990 miliar saham dari 23,825 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di penutupan perdagangan Jumat (25/2), berada pada zona hijau atau pada level 6.888,171.
Namun selama sepekan, IHSG ditutup mengalami perubahan sebesar 0,07% dari 6.892,818 pada penutupan perdagangan pekan lalu. Perubahan yang sama sebesar 0,07% turut terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa pekan ini, menjadi Rp8.689,990 triliun dari Rp8.695,697 triliun pada pekan sebelumnya.