close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan ada 13 perusahaan yang mencatatkan saham perdana (IPO) hingga akhir Februari 2019. (Antara Foto)
icon caption
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan ada 13 perusahaan yang mencatatkan saham perdana (IPO) hingga akhir Februari 2019. (Antara Foto)
Bisnis
Jumat, 01 Maret 2019 15:54

13 perusahaan siap melantai di bursa saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan 13 perusahaan sudah ada di pipeline BEI.
swipe

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, hingga akhir Februari 2019, sudah ada 13 perusahaan yang berencana mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO)

"Yang lain masih kami tunggu karena harus menyiapkan dokumen. Kami juga sedang melakukan jemput bola," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia di Jakarta, Jumat (1/3).

Menurut dia, salah satu perusahaan yang baru mendaftar, adalah klub sepak bola Bali United di bawah PT Bali Bintang Sejahtera. Jika Bali United berhasil melantai di bursa, mereka menjadi klub sepak bola pertama yang listing.

Sementara, 12 calon emiten lainnya adalah PT Propertindo, PT Meta Epsi, PT Capri Nusa Satu Properti, PT Menteng Heritage Realty, PT Arkha Jayanti Persada, dan PT Wahana Interfood Nusantara. 

Selain itu, PT Jasnita Telekomindo, PT Bliss Properti Indonesia, PT Yomari Eksis Serentak, PT Fuji Finance Indoensia, PT Hotel Fitra International, dan PT Surya Fajar Capital. 

Sementara perusahaan yang gagal IPO pada 2018 salah satunya Net TV. Menurut Nyoman Net TV belum menyampaikan dokumen ke BEI sehingga belum ada di pipeline BEI. 

"Mudah-mudahan mereka dapat submit dokumen kembali ke Bursa. Saat ini belum ada di pipeline kami," kata Nyoman.

Sebelumnya, BEI menargetkan 35 perusahaan dapat melantai di pasar modal sepanjang 2019. Target tersebut sama dengan target pada tahun lalu meskipun pada akhirnya sepanjang 2018, BEI berhasil mencatatkan 57 emiten dan menjadi rekor sejak 1992.

Selain IPO saham, BEI mencatat sudah ada lima penawaran umum obligasi yang masuk pipeline yakni dari PT lndosat Tbk (ISAT), PT Permodalan Nasional Madani, PT Oto Multiartha dan PT Federal International Finance. Perkiraan jumlah nilai emisi obligasi sebesar Rp7,36 trliun.

Tahun politik bukan hambatan

Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan pada tahun pemilihan umum 2019, pelaku pasar cenderung menunggu (wait and see). Meski demikian, sebagian besar bisnis terus berjalan.

“Perusahaan yang udah listing pun terus berjualan, meningkatkan pendapatan, meningkatkan laba, karena tidak mungkin menunggu hasil pemilu," ujar Farrash.

Menurut dia, pemilu bukan menjadi momen yang harus diwaspadai sehingga menimbulkan sentimen negatif. “Berbeda dengan sentimen global seperti keputusann The Fed dan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China," kata dia.

Sementara, dari data BEI, enam perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana sepanjang dua bulan pertama tahun ini. Lima di antaranya tercatat pada Januari 2019 dan satu persahaan tercatat di Februari 2019.

Adapun enam perusahaan yang melakukan IPO, yakni PT Sentra Food IndoensIa Tbk. (FOOD) melantai pada 8 Januari 2019. PT Pollux Investasi International Tbk. (POLI) dan PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) isting pada 10 Januari 2019. 

Kemudian PT Nusantara Properti Internasional Tbk. (NATO) dan PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY) melantai pada 18 Januari 2019, serta PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA) melantai pada 21 Februari 2019. Semua emiten tersebut tercatat di papan pengembangan. 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan