Hampir 13% dari slot penerbangan di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I / AP I (Persero) tidak dimanfaatkan maksimal oleh maskapai penerbangan. Padahal jika dikelola secara maksimal, kapasitas utilisasi penerbangan bisa ditingkatkan.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan dari seluruh slot yang dikeluarkan dan dimanfaatkan oleh maskapai, hampir 13% atau sekitar 102.000 movement per tahun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimum.
Oleh sebab itulah, meningkatkan kapasitas penumpang pada 13 bandara yang dikelola menjadi fokus AP I pada tahun ini. "Saya kira perlu diperbaiki,” kata Faik disela-sela pertemuan Airport-Airlines Gathering 2018 yang diselenggarakan AP I, seperti dilansir Antara, Rabu (21/2).
Peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui produktivitas slot penerbangan yang tersedia sebagai solusi jangka pendek. Oleh karena itu, maskapai diharapkan tidak hanya mengajukan slot. Tetapi juga memanfaatkannya agar jumlah kedatangan penumpang dan lalu lintas traffic penerbangan juga meningkat.
Peningkatan kapasitas juga bisa dilakukan melalui pembangunan infrasktruktur bandara. Tetapi, pengembangan infrastruktur tentu membutuhkan waktu lama karena lamanya pembangunan. Dana yang dikeluarkanpun tidak sedikit.
Jumlah penumpang yang diangkut di 13 bandara yang dikelola AP I sebanyak 89 juta orang sepanjang 2017. Angka itu ditargetkan meningkat menjadi 130 juta penumpang dalam kurun waktu lima tahun seiring telah selesainya pengembangan infrastruktur bandara.
AP I siap mengembangkan infrastruktur terhadap enam bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan Unit Pelaksana Bandar Udara, yaitu Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Bandara Samarinda Baru.
Angkasa Pura Airports akan melakukan beberapa program pemasaran bandara dan kegiatan terkait customer relationship management. Di antaranya adalah program insentif untuk maskapai, Collaborative Destination Development (CDD), serta integrated marketing campaign.
Strategi itu diharapkan membantu maskapai dalam mengembangkan bisnisnya, khususnya dalam pembukaan rute-rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan. Sekaligus cara Angkasa Pura I dalam berkontribusi memajukan industri aviasi nasional, mendorong peningkatan lalu lintas transportasi udara, mengoptimalkan kinerja bandara, sekaligus memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat.