Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menunjukkan langkah-langkah strategis yang konkret dalam 150 hari pertama masa jabatannya.
Dikenal sebagai sosok pembaca yang tekun, Prabowo menjadikan perpustakaan sebagai ruang kerja utamanya, mencerminkan pendekatan kepemimpinan berbasis pengetahuan dan strategi jangka panjang.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, menegaskan pentingnya pemahaman publik terhadap strategi besar presiden. “Pemahaman publik atas strategi presiden akan membantu pelaksanaannya,” ujarnya, dalam keterangan, Senin (7/4).
Dalam 150 hari pertama, pemerintah telah merealisasikan sejumlah kebijakan kunci. Yakni, memperkokoh demokrasi melalui penegasan batasan peran TNI agar tidak kembali ke era “dwifungsi”; memantapkan pertahanan negara dengan modernisasi alat utama sistem pertahanan; serta kemandirian pangan dan energi, dengan perbaikan tata kelola pupuk, pembangunan food estate, dan pendirian kilang minyak.
Kemudian, penciptaan lapangan kerja melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), hilirisasi industri, dan koperasi desa; penguatan sumber daya manusia (SDM) lewat revitalisasi sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan peningkatan tunjangan guru; hilirisasi industri melalui pembentukan BPI Danantara, untuk memperkuat kemandirian ekonomi; kesejahteraan desa, dengan peningkatan sirkulasi uang desa hingga delapan kali lipat; serta pemberantasan korupsi, mendukung lembaga penegak hukum dalam pengungkapan kasus besar.
Dengan strategi yang disusun secara matang dan eksekusi yang terukur, pemerintahan Prabowo-Gibran terus menunjukkan komitmen untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera, mandiri, dan kuat di tengah ketidakpastian global.