close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto plnbatam.com
icon caption
Ilustrasi. Foto plnbatam.com
Bisnis
Minggu, 06 Februari 2022 14:31

2 Proyek tegangan tinggi PLN di Kalbar ditargetkan operasi semester I

Proses pembangunan jalur transmisi SUTT 150 kV Sekadau-Sintang saat ini dalam tahapan penarikan kabel/konduktor antar tower ( stringing ).
swipe

PT PLN (Persero) menargetkan proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sanggau- Sekadau - Sintang bisa beroperasi pada semester I 2022. Pengoperasian proyek tegangan tinggi senilai Rp261 miliar ini bakal meningkatkan keandalan pasokan listrik di Kalimantan Barat (Kalbar).

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Didik Mardiyanto menjelaskan dua jaringan kelistrikan tersebut adalah SUTT 150 kV Sanggau - Sekadau dengan investasi sebesar Rp145 miliar dan Sekadau-Sintang dengan investasi sebesar Rp116,2 miliar.

"Infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan keandalan pasokan listrik Kalimantan Barat, sehingga dapat mendatangkan investasi baru," ungkapnya dalam keterangan resminya, Minggu (6/2).

Dia menjelaskan proses pembangunan jalur transmisi SUTT 150 kV Sekadau-Sintang saat ini dalam tahapan penarikan kabel/konduktor antar tower ( stringing ). Setelah proses tersebut selesai akan dilanjutkan dengan pengujian dan akhirnya nanti bisa dioperasikan.

"Selain pekerjaan stringing di Sekadau-Sintang, kami juga berfokus pada penyelesaian tower penyeberangan yang merupakan tower spesial di Sanggau-Sekadau yang memiliki tinggi lebih dari 105 meter," jelasnya.

Didik menyebut PLN telah memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam membangun jaringan transmisi ini. SUTT Sanggau - Sekadau dengan TKDN mencapai 67,68%, Sekadau - Sintang section 1 dengan TKDN mencapai 72,68% dan Sekadau - Sintang section 2 sebesar 86,11%.

Lebih lanjut dia mengatakan untuk transmisi Sanggau-Sekadau memiliki 125 tower, sementara itu SUTT 150 kV Sekadau-Sintang memiliki 188 tower dengan total bentangan sepanjang kurang lebih 100 km.

Proses pengoperasian transmisi tersebut akan dimulai saat SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau selesai dibangun. Kedua jalur saling berhubungan dan pengoperasiannya akan berjalan beriringan.

"Sumber listrik berasal dari Gardu Induk (GI) Sanggau yang sudah masuk ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa. Kami menargetkan jalur transmisi yang juga melintasi Sungai Kapuas ini akan dapat beroperasi pada semester I 2022 ini," tuturnya.

Menurutnya SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang merupakan proyek yang nantinya memiliki dampak signifikan terhadap keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Barat.

Sistem kelistrikan yang disebut Sistem Khatulistiwa tersebut akan melebar ke bagian timur Provinsi Kalimantan Barat jika SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau-Sintang dapat dioperasikan. 

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan