PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), menyelenggarakan kegiatan Bandung Sharia Investor City (BaSIC) 2022 pada Sabtu (5/11).
BaSIC merupakan acara untuk memperingati 25 tahun berdirinya pasar modal syariah Indonesia, sejak reksa dana syariah pertama diluncurkan pada 1997.
Acara tersebut diselenggarakan secara luring di The Trans Luxury Hotel Bandung yang disiarkan secara live melalui kanal YouTube Indonesia Stock Exchange dan IDX Islamic.
Penyelenggaraan BaSIC 2022 diawali dengan opening ceremony melalui sambutan pembukaan oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dan Direktur Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi. Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif selaku perwakilan Gubernur Jawa Barat juga secara resmi membuka rangkaian acara BaSIC 2022.
Dalam sambutannya, Jeffrey mengatakan, BaSIC 2022 merupakan ajang silaturahmi bagi Investor pasar modal syariah dan masyarakat umum, serta para stakeholders. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung literasi dan inklusi pasar modal syariah.
Dalam kesempatan yang sama, Fadilah Kartikasasi mengungkapkan, pasar modal syariah Indonesia telah memiliki 17 Anggota Bursa penyedia layanan SOTS (AB-SOTS) dan empat Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) syariah.
Berdasarkan data yang dihimpun dari AB-SOTS tersebut, dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2017, jumlah investor syariah meningkat sebesar 392%, dari 23.207 investor menjadi 114.116 investor per September 2022.
Perwakilan Gubernur Jawa Barat Ferry Sofwan Arif menyebut, antusiasme masyarakat Jawa Barat dalam berinvestasi sesuai syariah di pasar modal juga cukup besar.
Sampai dengan September 2022, terdapat 15.692 investor syariah atau telah tumbuh sebesar 142% dari 6.477 investor rsyariah per Januari 2019.
Dari sisi transaksi, per September 2022 (YTD) nilai transaksi saham syariah di Jawa Barat menyentuh angka lebih dari Rp2 triliun. Hal ini menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah investor saham syariah terbesar dan teraktif.
Tidak hanya itu, ada pula pemberian apresiasi bagi Anggota Bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System (AB-SOTS) dan investor syariah pemenang IDX Islamic Challenge 2022 dengan total nilai hadiah lebih dari Rp250 juta.
PT Phintraco Sekuritas mendapat apresiasi sebagai AB-SOTS dengan jumlah partisipasi peserta terbanyak, PT Phillip Sekuritas sebagai AB-SOTS jumlah peserta aktif terbanyak, PT Mandiri Sekuritas sebagai AB-SOTS dengan rata-rata nilai transaksi terbesar dan rata-rata volume transaksi terbanyak.
Dilanjutkan dengan PT FAC Sekuritas Indonesia menjadi AB-SOTS dengan rata-rata frekuensi transaksi tertinggi, serta Raifi Erando sebagai investor syariah terbaik dari PT FAC Sekuritas Indonesia pada IDX Islamic Challenge 2022.
“Salah satu penorehan milestone baru yang bertepatan pada 25 tahun perjalanan PMS Indonesia nanti dapat kita saksikan bersama hari ini. BEI meluncurkan indeks saham syariah IDX Sharia Growth,” ujar Jeffrey.
Indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Indeks IDX Sharia Growth memperkenalkan pendekatan baru untuk menjadi panduan berinvestasi atas saham syariah, yaitu dengan menggunakan strategi investasi berdasarkan faktor growth.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan dua sesi talk show yang dimeriahkan oleh stand-up comedy dan live performance band. Talk show pada BaSIC 2022 mengangkat dua tema berbeda, yaitu Investor Syariah Harus Cerdas di Era Informasi Tanpa Batas dan Perencanaan Keuangan Syariah di Jaman Serba Instan.
Talk show ini menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, antara lain investor yang inspiratif, perencana keuangan, figur publik, dan praktisi di pasar modal syariah.
Dalam rangka menyemarakkan rangkaian acara ini, BEI juga telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pre-event, yaitu kompetisi kreasi digital dan workshop pasar modal syariah bekerjasama dengan empat perguruan tinggi di Bandung, yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, dan Universitas Islam Nusantara.
BaSIC 2022 diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat bagi generasi muda, baik pemula maupun yang sudah aktif dalam berinvestasi syariah, serta menyebarkan semangat berinvestasi syariah di pasar modal Indonesia.
Selain itu, penyelenggaraan acara ini juga bertujuan untuk menjadi wadah apresiasi bagi insan pasar modal syariah di Indonesia, dan memperkuat branding pasar modal syariah Indonesia, serta menyediakan sebuah forum silaturahmi stakeholders pasar modal syariah.