Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pembangunan jaringan gas (Jargas) untuk rumah tangga. Sebanyak 25.605 Sambungan Rumah (SR) bakal dibangun tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp215 miliar.
Kepastian pembangunan Jargas ini diperoleh setelah dilakukan penandatanganan kontrak pembangunan Jargas tahun ini. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Noor Arifin Mohamad mengatakan, ada tiga paket yang diteken terbagi dalam paket 1, 2, dan 4.
"Paket 1 meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan dan Tanjung Jabung Barat. Paket 2 meliputi Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Serta Paket 4 terdiri dari Kabupaten Gresik dan Kota Probolinggo," ucapnya dalam keterangan resminya, Rabu (16/3).
Dia menjelaskan, di tahun ini pembangunan Jargas dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) direncanakan sebanyak 40.777 SR di 12 kabupaten/kota. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sendiri telah melaksanakan tender atau lelang yang terbagi dalam 5 paket mulai 9 Desember 2021.
Menurutnya, penandatanganan kontrak sendiri terbagi ke dalam tiga tahap, di mana tahap pertama dilakukan penandatanganan tiga paket. Tahap kedua direncanakan pada akhir Maret 2022, yakni tiga paket meliputi Kabupaten Indramayu, Kota Semarang dan Kabupaten Wajo.
Sedangkan, penandatanganan kontrak tahap ketiga diharapkan pertengahan April 2022, yaitu Paket 5 meliputi Kabupaten Lumajang.
"Untuk penandatanganan kontrak Konsultan Pengawas PMC Jargas akan dilakukan dalam 2 tahap di akhir Maret untuk 4 paket dan April 2022 untuk 1 paket," ujarnya.
Program pembangunan Jargas telah dilaksanakan Ditjen Migas sejak 2009 dan hingga saat ini sudah 662.431 SR dibangun. Tujuan pembangunan Jargas adalah memberikan akses energi kepada masyarakat, menghemat pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, serta mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga.