PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membentuk perusahaan teknologi informasi untuk menekan kerugian yang saat ini terjadi pada 26 Anggota Bursa. Rencana tersebut merupakan salah satu dari 12 inisiatif bursa di bawah pimpinan Inarno Djayadi.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursaa BEI Laksono Widito Widodo mengatakan penerbitan platform TI tersebut akan diluncurkan pada tahun depan dan masuk dalam program jangka menengah bursa.
"Perusahaan IT nanti bisa digunakan oleh AB, sekarang masih dalam pengembangan," ujar Laksono di Gedung BEI, Selasa (18/9).
Biasanya AB yang mengalami kerugian tidak memiliki layanan platform IT sendiri. Pada kuartal I-2018 saja, ada 26 dari 105 AB yang masih mengalami kerugian. Saat ini, BEI masih memberikan kebebasan kepada AB yang masih mencatatkan kinerja negatif untuk menekan kerugian internalnya masing-masing.
"Kami serahkan pada mekanisme pasar saja untuk menentukan apakah mereka misalnya mau merger atau mereka mau melakukan rencana spesifik lainnya. Yang masih rugi ya harus melakukan tindakan untuk mengurangi kerugian ya," tambahnya.
Selain itu, BEI juga akan terus melakukan penambahan produk investasi. “Dengan memperbanyak produk, maka akan semakin banyak produk yang dapat ditransaksikan oleh AB,” kata Laksono.
Namun untuk cara berikutnya, Laksono justru meminta kepada manajamen AB untuk mengambil langkah-langkah yang dapat meningkatkan pendapatan. “AB sendiri harus melakukan sesuatu yang dapat menekan kerugian,” pungkasnya.