Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan empat emiten baru pada awal perdagangan saham dan waran pada Senin (8/8).
Emiten tersebut antara lain PT Estee Gold Feet Tbk. (EURO), PT Kusuma Kamindo Sentosa Tbk. (KKES), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI), dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA).
Dengan kehadiran mereka, total emiten baru yang mencatatkan nama di BEI sejak awal tahun sudah mencapai 38 perusahaan. Jumlah tersebut kian mendekati target otoritas bursa yang membidik tambahan 55 emiten baru pada 2022. BEI juga mencatat ada 804 total emiten hingga saat ini.
Berikut merupakan informasi pendatang baru di BEI pada Senin (8/8):
1. PT Estee Gold Feet Tbk. (EURO)
Perseroan mencatatkan saham perdana sebesar 2,5 miliar dengan kode saham EURO di papan akselerasi. Saham tersebut terdiri dari saham pendiri 2 miliar saham, dan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO) sebesar 500 jura saham dengan nominal Rp5 per saham. Harga perdana yang ditetapkan adalah Rp70 per saham, sehingga perseroan meraih dana Rp35 miliar dari IPO.
Hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja dan kegiatan operasional perseroan, seperti gaji karyawan, kebutuhan kantor, bahan bakar, biaya listrik, dan kebutuhan pabrik lainnya. Selain itu, perseroan juga menawarkan Waran Seri I sebesar 50 juta Waran Seri I.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya, untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp5 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100, sehingga seluruhnya adalah sebanyak Rp5 miliar, yang dapat dilaksanakan dimulai pada 6 bulan terhitung sejak Waran Seri I diterbitkan oleh perseroan, yaitu mulai 9 Februari 2023 sampai dengan 9 Maret 2023.
2. PT Kusuma Kamindo Sentosa Tbk. (KKES)
Perseroan mencatatkan saham perdana sebesar 1,5 miliar saham dengan kode saham KKES di papan akselerasi. Jumlah tersebut terdiri dari 1,2 miliar saham pendiri, dan IPO sebesar 300 juta saham dengan nominal Rp10 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO sejumlah Rp105 per saham, dan meraih dana IPO sekitar 31,5 miliar.
Sekitar 95% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukug kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sedangkan sisanya digunakan untuk pengembangan informasi dan teknologi perseroan, termasuk digitalisasi sistem IT.
3. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI)
Perseroan mencatatkan saham perdana sebesar 7,41 miliar saham dengan kode saham ELPI di papan utama. Jumlah itu terdiri dari 6,30 miliar saham pendiri dan IPO sebesar 1,11 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO sejumlah Rp200 per saham, dan meraup dana sebesar Rp222,40 miliar.
Kemudian, sekitar 16,97% akan digunakan untuk belanja modal atas rencanan ekspansi usaha. Selanjutnya, sekitar 17,99% akan dialokasikan untuk belanja modal dalam pembangunan kantor pusat perseroan, dan 6,74% digunakan untuk belanja modal dalam pembentukan training center. Sementara sisanya, akan digunakan untuk modal kerja.
4. PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA)
Perseroan mencatatkan saham perdana sebesar 23,64 miliar saham dengan kode saham MORA di papan utama. Jumlah tersebut terdiri dari 21,12 miliar saham pendiri, dan IPO sebesar 2,52 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham. Harga penawaran saham adalah Rp396 per saham, dan memperoleh dana IPO sebesar Rp1 triliun.
Sebelumnya, perseroan akan menggunakan sekitar 85% dana IPO demi kebutuhan investasi, seperti infrastruktur pasif. Selain itu, sekitar 15% juga akan digunakan untuk modal kerja dan kegiatan umum perseroan. Dalam pelaksanaannya, perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain keempat emiten baru tersebut, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN), PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH), dan PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk. (TOOL) juga bakal listing, pada Selasa (9/8).
