Sebanyak 412 penyalur bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga telah resmi beroperasi di Indonesia. Program BBM Satu Harga merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian ESDM melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PT Pertamina (Persero).
Adapun program ini bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM. Terutama, untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di wilayah Indonesia.
Sepanjang tahun 2022, 92 penyalur ditargetkan hadir memenuhi kebutuhan BBM warga di daerah 3T dan telah terbangun 81 penyalur. Terakhir, BPH Migas bersama Pertamina meresmikan 34 penyalur BBM Satu Harga serentak di 3 kota yaitu Nias Selatan, Sambas dan Hulu Sungai Selatan pada Rabu (30/11).
"Melalui kebijakan BBM Satu Harga ini, diharapkan daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan di Pulau Jawa. Sehingga, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah," ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam keterangan resmi, Kamis (1/12).
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam proses distribusi pada program BBM Satu Harga yakni sebaran titik distribusi. Sebab, sebaran titik BBM Satu Harga berfokus pada wilayah-wilayah di luar Jawa, Madura, dan Bali, atau wilayah yang memerlukan akses energi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dalam memastikan proses distribusi berjalan baik. Menurutnya, agar dapat memberikan pelayanan secara berkelanjutan, kehadiran BBM Satu Harga harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.
"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Daerah telah memfasilitasi kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga. Ke depan, kami akan terus berkoordinasi memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau bagi masyarakat," ujar Alfian.
Peresmian BBM Satu Harga di Nias meliputi 16 penyalur, yaitu area Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat.
Kemudian, peresmian BBM Satu Harga di Hulu Sungai Selatan meliputi empat penyalur, yakni area Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sedangkan untuk wilayah Sambas, peresmian BBM Satu Harga meliputi 14 penyalur di area Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.