Sebanyak enam pengembang membentuk Komite Koridor Timur untuk mendorong pembangunan dan pemasaran properti kawasan timur Jakarta yang mencakup Bekasi, Cikarang, hingga Karawang. Keenam perusahaan itu yakni PT Jababeka Tbk. (KIJA), PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), PT PP Properti Tbk. (PPRO), PT Sirius Surya Sentosa, dan PT Pollux Properti Indonesia.
Direktur Jababeka Sutedja S. Darmono mengatakan potensi kawasan timur Jakarta sangat besar. Para pengembang yang bergabung dalam komite ini rata-rata membangun kawasan terpadu (mix used development) yang akan terus berkembang ke depan.
Dengan demikian, komite ini sangat penting untuk membangun citra (branding image) kawasan timur Jakarta sebagai tempat hunian yang nyaman. Selama ini, kata Sutedja, citra kawasan industri yang macet dan penuh polusi sangat melekat di wilayah ini.
Padahal, kata dia, image ini sebenarnya tidak tepat. Sebab, macet itu lebih dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur. Ke depannya, kemacetan tersebut akan berakhir seiring selesainya pembangunan infratruktur tersebut.
"Nah, terkait image sebagai kawasan industri, yang patut diingat koridor timur itu adalah light to medium industry yaitu kawasan indutri yang ringan atau tidak menciptakan polusi seperti daerah industri lainnya. Sehingga sangat nyaman sebagai kawasan hunian,” kata Sutedja saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (1/10).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PP Properti Taufik mengatakan, dari sisi ruang, koridor timur Jakarta cukup luas karena pengembangannya berpotensi hingga ke wilayah Kertajati. Taufik juga menyebut ada tiga keunggulan wilayah ini dibandingkan koridor barat Jakarta seperti Serpong.
Pertama, fasilitas pendidikan yang lengkap dengan beragam sekolah dan perguruan tinggi nasional hingga internasional berada di sini. Kedua, hunian yang layak ditempati karena merupakan kawasan industri ringan. Ketiga, harganya masih di bawah kawasan lain, namun berpotensi untuk terus meningkat.
“Sehingga dapat dilihat bahwa Kita sangat optimis jika koridor timur tempat yang layak untuk berinvestasi hunian. PP Properti sendiri memiliki total luas lahan sebesar 160 hektare mencakup wilayah Bekasi, Cikarang dan Kertajati,” ujar dia.
Dukungan infrastruktur
Sementara itu, Sutedja mengatakan koridor timur Jakarta juga unggul karena infrastruktur yang sangat memadai. Dia menuturkan kawasan ini dilewati berbagai transportasi massal seperti kereta komuterline dan kereta ringan (right rail transit/LRT).
Pada awal 2020, kata Sutedja, lalu lintas koridor timur akan semakin lancar seiring beroperasinya sejumlah infrastruktur yang beroperasi di kawasan ini, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) II.
“Bahkan, diprediksi efektif untuk mengurangi kemacetan hingga 40 persen,” kata dia.
Selain itu, masih ada pembangunan infrastruktur dan transportasi massal yang sedang digarap yakni kereta ringan (right rail transit/LRT), mass rapid transit (MRT), kereta cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan double double track kereta.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan, dari kacamata industri properti, kawasan timur Jakarta memang relatif tertinggal dibandingkan wilayah barat Jakarta. Namun, itu dulu, sebelum adanya pembangunan infrastruktur yang masif di wilayah koridor Timur Jakarta.
“Karena itu, secara keseluruhan Kawasan koridor Timur Jakarta ini harus di branding atau disosialisasikan karena sangat banyak kelebihan yang dapat diekspose. Dari segi geografis, Timur Jakarta merupakan pintu gerbang yang menghubungkan kawasan Jakarta ke berbagai kota besar yang ada di Pulau Jawa,” kata dia.
Untuk diketahui, koridor timur Jakarta yaitu Bekasi, Cikarang, dan Karawang penting bagi perekonomian Indonesia. Setidaknya, lebih dari 60% aktivitas perekonomian nasional disumbang oleh koridor timur Jakarta yang 70%-nya berpusat di Bekasi-Cikarang.
Kini, pengembangan properti di kawasan Koridor timur Jakarta mencapai 10.000 hektare (ha). Pengembang yang bergabung dalam komite ini yakni Summarecon Bekasi memiliki lahan seluas 240 hektare (ha) , Pollux Properti Indonesia seluas 45 ha, PP Properti seluas 28 ha, Vasanta Innopark seluas 100 ha, Lippo Cikarang seluas 3400 ha dan Jababeka seluas 5600 ha.