Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Papua Syahrir Hasan, mengungkapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang diselenggarakan di Papua, tidak hanya sebagai alat untuk pemersatu bangsa. Ini menjadi salah satu awal pembuka pintu peluang bagi Papua menuju destinasi wisata unggulan berikutnya.
"Baik PON maupun Peparnas ini membawa perubahan di sisi ekonomi terhadap Papua, dan pelaksanaan keduanya yang membawa kehadiran ribuan mata ke bumi Cendrawasih ini secara tidak langsung menjadikan ajang promosi kepada mereka akan kemajuan Papua, baik dari segi ekonomi maupun pembangunannya," ungkap Syahrir, kepada wartawan.
Menurutnya, dari banyaknya jumlah kehadiran atlet dan official tim serta awak media yang menyiarkan dan memperkenalkan Papua lewat kedua ajang tersebut, menjadi salah satu cara dalam mempromosikan pariwisata Papua.
"Mereka kini bisa melihat sisi lain berupa keindahan alam dan budaya dari Papua secara langsung dan dekat, yang mungkin selama ini lebih banyak disiarkan media hanyalah kabar seputar kejadian yang kurang mengenakkan dari sisi keamanan," kata dia.
Pergerakkan ekonomi 65 hotel di Papua semenjak adanya kedua event tersebut terus tumbuh. Khususnya di kawasan Entrop dan Abepura, kini mengalami penambahan 14 hotel berbintang," imbuhnya.
Syahrir berharap kelak Papua mampu menjadi seperti Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba, menjadi destinasi wisata unggulan lewat keberagaman dan keindahan alam yang dimiliki oleh Bumi Cendrawasih itu.
"Dengan semua infrastruktur yang telah terbangun dengan baik ini, kami berharap, siapapun yang akan berkunjung ke Papua menjadi tidak terhambat. Bahkan infrastruktur telekomunikasi saat ini sudah menjangkau ke kampung-kampung. Supaya masyarakat Papua juga bisa mengetahui kemajuan perkembangan daerahnya lewat telekomunikasi," jelasnya.
Dengan diselenggarakannya PON XX Papua dan Peparnas XVI Papua, Syahrir menyebut dampak ekonomi yang diberikan bukan hanya dirasakan oleh pengelola hotel, tetapi juga dapat dirasakan oleh para petani, nelayan, peternak, dan para karyawan sebagai tim support dari aktivitas di perhotelan.
"Sayur-mayur dan buah petani, hasil laut nelayan, telur dan unggas para peternak terserap banyak lewat ajang ini. Begitu juga para pekerja yang sebelumnya terkena imbas penutupan atau pengurangan karyawan hotel akibat Covid-19 kini bisa dipekerjakan kembali," ungkapnya.