Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara penutupan ulang tahun ke-7 di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (25/11). Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menilai, usia ini sebagai pintu gerbang yang menandai OJK memasuki masa kedewasaan.
"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan support kepada OJK meski umur baru 7 tahun, ibaratnya sudah akil balig. Kalau sudah 7 tahun harus lebih baik lagi," kata Wimboh di lokasi acara di Jakarta, Minggu (25/11).
Wimboh mengharapkan, penambahan usia ini membuat kehadiran OJK dapat lebih dirasakan bagi industri, masyarakat, dan stakeholder. Selain itu, dapat memberikan peran pembangunan nasional dan bisa mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Seiring dengan bertambahnya umur OJK, lanjut Wimboh, bertambah pula tantangan yang dihadapi. Apalagi di era Revolusi Industri 4.0, perkembangan sektor jasa keuangan akan semakin dinamis.
Oleh karenanya, diperlukan sinergi dengan pelaku jasa keuangan, nasabah, serta pemerintah untuk menghadapinya. Dengan demikian, OJK dapat memperbesar kontribusinya pada bangsa dan, sesuai dengan komitmennya, dapat selalu ada bagi masyarakat.
"Kita ingin ke depannya bersatu, bersinergi dan tentu bisa dan dimudahkan dalam pekerjaan," ucapnya.
Dia pun meminta masyarakat yang memiliki persoalan atau merasa dirugikan oleh industri keuangan, untuk langsung berkoordinasi dengan OJK.
"Kalau ada masalah atau sesuatu yang kurang jelas, silahkan datang ke OJK, di sini ada perlindungan konsumen," pungkasnya.
Selain Wimboh, acara penutupan ulang tahun ke-7 OJK ini dihadiri Wakil Ketua OJK Nuraida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Hoesen, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi dan pejabat lainnya.