close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penggunaan internet semakin meningkat kala pandemi. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Penggunaan internet semakin meningkat kala pandemi. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Bisnis
Kamis, 30 Desember 2021 16:39

8 rumpun program prioritas yang dilakukan Kominfo di 2021

Sektor Infokom secara konsisten tumbuh positif dan masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
swipe

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dedy Permadi, menyampaikan beberapa hal terkait dengan capaian, tantangan, dan rencana Kementerian Kominfo di 2021-2022.

Menurut Dedy, di tengah tantangan dan perlambatan ekonomi akibat Covid-19 sektor informatika dan komunikasi (Infokom) di Indonesia terus berbenah membangun sektor digital nasional, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional per kuartal yang cenderung fluktuatif. Sektor Infokom secara konsisten tumbuh positif dan masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan pertumbuhan ekonomi global. 

“Pada tiga kuartal pertama 2021 sektor digital tumbuh berturut-turut diangkat 8,72%, 6,87%, dan 5,51% yoy. Sektor digital pun menjadi akselerator bagi sektor lain selama pandemi Covid-19, melalui beragam solusi sektoral seperti, edutek, fintech, dan e-commerce,” jelas dia dalam keterangan pers pada, Kamis (30/12).

Lebih lanjut, setidaknya ada delapan rumpun program prioritas yang sudah dilakukan di 2021 oleh Kementerian Kominfo. Pertama, pembangunan infrastruktur digital. Kedua, penataan spektrum radio. Ketiga, pengendalian konten-konten digital. Keempat, tata kelola pemerintahan digital. Kelima, optimalisasi ekonomi digital. Keenam, pengembangan SDM atau talenta bidang digital. Ketujuh, orkestrasi komunikasi publik. Kedelapan, yaitu presidensi G20 Indonesia.

Terkait dengan pembangunan infrastruktur digital, dalam hal ini Kementerian Kominfo telah menggelar pembangunan infrastruktur digital dalam tiga lapisan. Pertama, lapisan backbond. Kementerian Kominfo sejauh ini telah melakukan penggelaran jaringan kabel serat optik Palapa Ring. Baik Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur. Di mana 2021 ini merupakan tahun evaluasi atas pemanfaatan Palapa Ring.

“Untuk meningkatkan utilisasi masih dibutuhkan penggelaran fiber optik untuk menghubungkan titik fiber optik yang belum terhubung, baik di darat maupun laut,” katanya.

Kedua, adalah lapisan middle mail. Telekomunikasi dan informatika Indonesia saat ini mendayagunakan sembilan satelit telekomunikasi atau setara dengan 90 Gigabyte/second. Di mana 55% di antaranya digunakan oleh Kementerian Kominfo. Untuk memenuhi kebutuhan satelit yang terus meningkat pada 2021, telah dimulai rangkain konstruksi satelit multifungsi Satria I dengan kapasitas 150 Gigabyte/second. Termasuk pembangunan komponen satelit, dan roket di Prancis dan Amerika Serikat, serta pembangunan 11 stasiun bumi di Indonesia. 

Ketiga, lapisan lastmail. Kementerian Kominfo telah pembangunan BTS di 9.113 desa/kelurahan yang belum memiliki akses internet 4G di wilayah 3T oleh Bakti Kominfo, dan 3.435 BTS di wilayah non-3T oleh operator seluler. Bersamaan dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang masif.

Kementerian Kominfo juga ingin memastikan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia. Untuk itu, pada 2021 Kementerian Kominfo telah menyelesaikan pembangunan Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) yang akan mengukur Quality Of Service (QOS) dan Quality Of Experience (QOE), dan menindaklanjuti layanan atas keluhan masyarakat terkait dengan gangguan layanan secara real time di 500 kabupaten/kota.

Mengenai target untuk 2022 terkait dengan infrastruktur digital. Kementerian Kominfo mentargetkan pembangunan infrastruktur diantaranya sebagai berikut. 

Di lapisan backbond, Kominfo akan mengoptimalkan utilisasi jaringan kabel serat optik Palapa Ring melalui penggelaran eksistensi Palapa Ring integrasi sepanjang 1283.000 km. Kemudian di lapisan middle mail, Kominfo juga akan melakukan penambahan kapasitas satelit dan pembangunan gateway, dan di lapisan lastmail, Kominfo akan menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G.

Tentunya terdapat tantangan dalam pembangunan infrastruktur digital ini, yang meliputi keterbatasan pembiayaan khususnya bagi pembiayaan di wilayah 3T.

“Sehingga Kementerian Kominfo melakukan terobosan melalui skema bauran pembiayaan, selain itu juga terkendali topografi atau kontur, bentang alam, serta keberagaman medan yang mendorong bauran pilihan teknologi telekomunikasi serta inovasi dan adaptasi dalam proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,” tutup dia
 

img
Kania Nurhaliza
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan