PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) menyampaikan, pihaknya baru saja mendapatkan persetujuan melakukan penambahan modal kerja tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement melalui rapat umum pemegang saham lura biasa (RUPSLB) yang dilakukan hari ini (18/8).
Presiden Direktur Acset Indonusa Idot Supriadi mengatakan, hasil dari private placement ini akan digunakan untuk melakukan membayar utang dan memperkuat struktur permodalan perseroan.
"Hari ini kami melakukan RUPSLB, melakukan corporate action, salah satunya memperkuat struktur permodalan," kata Idot dalam konferensi pers, Rabu (18/8).
Dia berharap, aksi korporasi ini akan membuat kinerja perusahaan lebih baik dii tahun ini dan tahun depan.
Sebagai informasi, pemegang saham perseroan telah menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 15 miliar, dengan nilai nominal masing-masin senilai Rp100. Dengan nilai nominal tersebut, emiten berkode saham ACST ini akan mendapatkan suntikan modal sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun.
Dalam private placement ini, PT Karya Supra Perkasa berencana mengambil sebanyak-banyaknya 15 miliar saham.
Sementara itu, Direktur ACST David Widjaja mengatakan, private placement ini juga dilakukan untuk memperbaiki kinerja keuangan perseroan.
Sebagaimana diketahui, hingga semester I-2021 Acset Indonusa masih mengalami penurunan kinerja. Perseroan membukukan penurunan pendapatan sebesar 13,89% secara tahunan menjadi Rp644,06 miliar, dari Rp748,74 miliar di semester I-2020.
Akan tetapi, perseroan mampu menekan kerugian menjadi Rp153,17 miliar, dari sebelumnya Rp252,19 miliar secara tahunan.