PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo) baru saja melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO), Senin (11/4) kemarin. Harga sahamnya di hari pertama menguat hingga 13,02%.
Lalu apakah harga saham GoTo masih berpotensi menguat, atau malah menurun? Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan harga saham masih akan stabil karena adanya skema greenshoe.
"Dengan adanya skema greenshoe maka hingga maksimal 30 hari semenjak IPO harga saham akan dapat distabilkan ketika bergerak lebih rendah dari harga IPO-nya," ungkapnya kepada Alinea.id, Selasa (12/4).
Menurutnya investor akan mencermati kinerja GoTo pada tahun ini. Apabila kerugian meningkat, maka diperkirakan bisa menjadi tekanan jual pada saham GoTo.
"Selebihnya pelaku pasar hanya tertarik pada aksi spekulasi untuk memperoleh keuntungan harga saham dalam jangka pendek saja," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah memprediksi saham GoTo akan lebih baik daripada saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
"Kondisi fundamental dan prospek perusahaan memang juga berbeda," tuturnya.
Piter menyebut jika kondisi fundamental dan prospek perusahaan GoTo masih lebih baik. Sehingga harga sahamnya masih berpotensi meningkat.
"Saya yakin harga saham GoTo masih bisa naik," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan GoTo menjadi decacorn pertama yang melantai di bursa Asia.
GoTo menjadi perusahaan tercatat ke-15 di 2022 dan merupakan perusahaan tercatat ke 781 di bursa secara total. Menurutnya, pencatatan saham GoTo sangat dinantikan oleh para investor.
"Pencatatan saham GoTo menjadi milestone penting, baik bagi perusahaan maupun bagi perjalanan industri pasar modal Indonesia," ungkapnya dalam sambutannya, Senin (11/4).