Jumlah investor pasar modal Indonesia tercatat tumbuh pesat selama pandemi Covid-19. Hingga Juli 2020, investor yang terdiri dari investor saham, reksa dana, dan obligasi tumbuh 22% dari 2019 menjadi 3,02 juta investor.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, penambahan jumlah investor menjadi tiga juta tersebut, di luar ekspektasi OJK maupun Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal.
"Ini di luar ekspektasi kami. Kondisi yang terjadi saat ini membuat publik membutuhkan investasi. Ini hikmah dibalik pandemi Covid-19," tutur Hoesen dalam konferensi pers HUT ke-43 Pasar Modal Indonesia, Senin (10/8).
Padahal menurutnya, pertumbuhan jumlah investor tersebut harusnya dicapai tahun depan. Dengan pertumbuhan tersebut, Hoesen pun berharap di akhir tahun jumlah investor pasar modal bisa mencapai 3,3 juta hingga 3,4 juta investor.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dari sisi kinerja operasional, jumlah investor pasar modal yang terdiri dari investor efek naik 15,88% menjadi 1,28 juta orang, investor reksa dana naik 30,50% menjadi 2,3 juta orang dan investor SBN meningkat 21,09% menjadi 382.972 orang.
Di antara peningkatan jumlah investor tersebut, jumlah peningkatan investor reksa dana menjadi yang tertinggi dibandingkan investor efek dan SBN. Dikarenakan distribusi instrumen reksa dana lebih luas dibandingkan instrumen efek dan SBN.
Sementara Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, pertumbuhan jumlah investor pasar modal ini tidak terlepas dari simplifikasi pembukaan rekening pasar modal.
"Di akhir Juli, naiknya (pertumbuhan investor) lebih dari 20.000 orang. Ini luar biasa," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Uriep menuturkan, investor retail tercatat tumbuh pesat, dengan investor yang berusia di bawah 30 tahun tercatat sebanyak 46,16%. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah investor dalam rentang usia tersebut baru mencapai 44%.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah investor, transaksi harian investor saham ritel juga tercatat meningkat selam pandemi. KSEI mencatat sejak Maret hingga Juli 2020, jumlah rata-rata harian transaksi investor ritel meningkat 82,4%. Adapun pada Juli, jumlah investor retail yang melakukan transaksi mencapai 93.000 investor.