Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggodok nama-nama untuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero). Sebanyak tiga nama menjadi calon kuat pengganti I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, yang dicopot beberapa waktu lalu.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengatakan tiga nama tersebut akan diumumkan pada Rabu, 22 Januari 2020 mendatang saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Garuda Indonesia.
"Banyak (kandidatnya), lebih dari tiga. Kita cari terus yang terbaik untuk Garuda," kata Arya di Kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (19/1).
Arya pun menuturkan, tiga kandidat tersebut masing-masing berasal dari internal BUMN. Juga dari luar BUMN. Kementerian BUMN akan memilih kandidat terbaik yang sesuai dengan kemampuannya. "Maunya dari internal atau luar? Yang jelas kita pilih yang terbaik untuk Garuda Indonesia. Makanya kita tunggu RUPS dulu," ujar Arya.
Meski telah mengetahui nama-nama kandidat Dirut Garuda yang baru, Arya enggan menyebutkan siapa saja orangnya. Dia mengatakan, pertimbangan tidak hanya diambil oleh Kementerian BUMN, tetapi juga pemegang saham Garuda Indonesia.
"Kami enggak mungkin melangkahi RUPS. Karena Garuda agak beda juga, ada pemegang saham besar lainnya, jadi ada pertimbangan," ucapnya.
Diketahui, saat ini terdapat enam pemegang saham mayoritas perusahaan penerbangan nasional tersebut. Pemerintah Indonesia memiliki saham sebanyak 60,54% yakni 15,6 miliar lembar saham atau sekitar USD793,2 juta. Lalu PT Trans Airways yang memegang 25,62% yakni 6,6 millar lembar saham atau USD335,6 juta.