PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) merampungkan akuisisi 80% saham Kestrel Coal Mine di Australia dari Rio Tinto Group senilai US$2,25 miliar.
Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan akuisisi terhadap Kestrel merupakan bagian penting dari ekspansi strategis kami untuk portofolio batu bara metalurgi yang telah dimulai dengan Adaro MetCoal.
"Eksistensi kedua aset batu bara metalurgi berkelas dunia ini di bawah naungan pilar Adaro Mining akan memperkuat posisi kami di pasar batu bara metalurgi dan menunjang pertumbuhan Adaro Energy dalam jangka panjang," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (1/8).
Dia mengemukakan Adaro MetCoal memiliki salah satu sumber daya batu bara metalurgi terbesar yang belum dikembangkan dan sinergi yang tercipta di antara kedua aset tersebut menawarkan potensi pengembangan yang besar dan memaksimalkan penciptaan nilai.
"Kami gembira dengan rampungnya transaksi ini dan siap bekerja sama dengan EMR supaya inisiatif ini menjadi upaya bisnis yang sukses," katanya.
Setelah transaksi itu dirampungkan, ia menyampaikan, kepemilikan atas Kestrel meliputi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80%) dan Mitsui Coal Australia (20%).
Kestrel Coal Resources Pty Ltd., merupakan perusahaan patungan yang dibentuk Adaro Energy (48%) dan EMR. Kestrel merupakan aset batu bara metalurgi berkualitas yang memiliki basis sumber daya dengan usia yang panjang, infrastruktur yang solid dan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi.
Tambang ini terletak 40 km di utara kota Emerald yang berada di area batu bara Bowen Basin di tengah negara bagian Queensland.
Pada tahun 2017, Kestrel memproduksi 4,25 Mt batubara metalurgi berkualitas tinggi dan memiliki cadangan yang dapat dijual (marketable reserves) sebesar 146 Mt dan sumber daya sebesar 241 Mt.
Sumber: Antara