Emiten konstruksi pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) hingga April mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun.
Direktur SDM Adhi Karya, Agus Karianto mengatakan, hingga akhir tahun ini, perseroan memiliki target perolehan kontrak yang meningkat 20% dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi Rp24 triliun.
"Kami optimistis beberapa proyek kami, tender yang akan diikuti di kuartal III-2021 dan kuartal IV-2021, kami harapkan bisa tercapai sampai akhir tahun ini," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (25/5).
Selain itu, Adhi Karya juga tengah mengikuti tender investasi proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas Cukinir-Ulujami atau JORR Express, yang diharapkan di akhir tahun ini perseroan akan mengikuti pengadaan konstruksinya.
Direktur Operasi 2 Adhi Karya, Pundjung Setya Brata juga mengatakan, emiten berkode saham ADHI ini tengah membidik tender luar negeri di Filipina. Menurutnya, tender di Filipina akan berjalan tahun ini, dan diperkirakan tahun depan perseroan mendapatkan kontrak tender di Filipina.
"Kami sesuaikan dengan strategi jangka panjang kami. Kami menyasar di pasar Asia Tenggara, utamanya Filipina, kami akan mengikuti enam paket railway di Filipina," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Adapun hingga April 2021, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru ADHI meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 89%, properti sebesar 10%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 29%, jalan dan jembatan sebesar 29%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek engineering procurement and construction (EPC) sebesar 42%.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 22%, dan swasta atau lainnya sebesar 8%.