PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mencatatkan raihan kontrak baru sebesar Rp7,6 triliun hingga September 2019. Coporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan perolehan kontrak baru ini didapat dari lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 81,7%, properti sebesar 17,9%, dan sisanya adalah lini bisnis lain.
"Pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 73,8%, jalan dan jembatan sebesar 3,9%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 22,3%," ujar Parwanto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (16/10).
Kemudian berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 17,8%, BUMN sebesar 73,6%, dan swasta/lainnya sebesar 8,6%.
Realisasi perolehan kontrak baru per September ini juga didominasi oleh Gedung Kampus Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta sebesar Rp136 miliar dan gedung apartemen Grand Central Bogor sebesar Rp250 miliar.
Selain itu, pada Rabu (9/10) lalu, ADHI telah menerima realisasi pembayaran keempat pekerjaan proyek LRT Jabodebek Tahap I senilai Rp1,4 triliun dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pengelola proyek LRT Jabodebek.
Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan LRT Jabodebek Tahap I dari bulan Oktober 2018 hingga Maret 2019.
Pembayaran LRT Jabodebek dilakukan oleh pemerintah melalui PT KAI (Persero) berdasarkan hasil progres pekerjaan yang telah dievaluasi dan diperiksa oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
Untuk progres pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek tahap I sampai 4 Oktober 2019, telah mencapai 66,13%. Rincian progresnya, lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur terselesaikan 85,7%, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas terselesaikan 56,1%, dan Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur terselesaikan 59,5%.