Emiten BUMN konstruksi dan infrastruktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) akan menyiapkan dana hingga Rp3 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2021.
Direktur Keuangan Adhi Karya, Agung Dharmawan mengatakan, capex tersebut akan digunakan perseroan untuk mendanai beberapa proyek, seperti pembangunan ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dan ruas tol Yogyakarta-Bawen.
"Kami siapkan capex kurang lebih Rp2 triliun hingga Rp3 triliun untuk kepentingan beberapa proyek kami dan beberapa inisiatif lain, termasuk untuk kebutuhan anak usaha," kata Agung saat dihubungi, Selasa (15/12).
Rencananya, sumber pendanaan belanja modal emiten berkode ADHI ini akan diperoleh dari kombinasi arus kas perusahaan dan dukungan perbankan. Jika diperlukan, perseroan juga akan melakukan corporate action untuk membiayai belanja modal.
Dengan rencana ini, perseroan optimistis menghadapi 2021. Adapun pada 2020 ini, Agung memperkirakan bottom line perseroan masih bisa dijaga pada level positif, dengan proyeksi perolehan kontrak baru sekitar Rp20 triliun.
Seperti diketahui hingga November 2020, ADHI mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp17,3 triliun. Realisasi perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari Jalan Tol Jogja-Solo-NYIA sebesar Rp7,8 triliun, Jalan Tol Serang-Panimbang Rp937,8 miliar, Pengamanan Pantai di Jakarta Rp221,3 miliar, IPAL Palembang di Sumatera Selatan Rp208,4 miliar, Pos Lintas Batas di Labang NTT Rp191,6 miliar, Kolam Retensi di Bandung, Jawa Barat Rp128,7 miliar dan proyek lainnya yang terdiri dari proyek rumah sakit, gedung pemerintahan, properti, dan lain-lain Rp345,1 miliar.
Selain itu, ADHI juga telah memenangkan tender beberapa paket di November 2020 dan telah dinyatakan sebagai penawar terendah. Tanda tangan kontrak diperkirakan terjadi pada pertengahan Desember 2020.
Sementara itu dikesempatan terpisah, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan cukup optimistis kinerja ADHI bisa tumbuh pada 2021. Dia pun memproyeksikan, perolehan kontrak baru ADHI bisa tumbuh 20% di tahun depan.
"Dengan prediksi vaksin ditemukan, program PEN pemerintah jalan terus dan budget infrastruktur yang cukup besar, kami optimistis bisa tumbuh pada 2021," ujar Entus, Selasa (15/12).