ADRO optimistis fundamental jangka panjang batu bara masih menjanjikan

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengaku optimistis fundamental jangka panjang batu bara masih tetap menjanjikan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan di kawasan Asia terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Corporate Secretary & Investor Relations Division Head Adaro Energy Mahardika Putranto mengatakan, pasar batu bara saat ini sangat positif seiring dengan prospek pemulihan ekonomi global, yang akan memicu peningkatan permintaan komoditas tersebut.

“Pasar saat ini cukup positif bahkan sangat positif. Kami melihat tingkat permintaan sejak awal tahun terus tinggi karena pemulihan ekonomi. Selain itu di kuartal kedua ini juga ada summer restocking untuk menghadapi musim panas, adanya kenaikan harga gas serta masih lemahnya produksi listrik dari PLTA atau Hydropower menjadi penopang harga yang cukup signifikan,” ucap Mahardika Putranto dalam acara public expose live 2021, Senin, (6/9).

Menurutnya tingkat permintaan global yang tinggi ini tidak diimbangi oleh tingkat pasokan yang memadai.

“Jadi respons dari suplai itu masih lemah sejauh ini. Dan negara-negara supplier pemasok utama seperti Indonesia dan Australia masih kesulitan untuk meningkatkan produksi sejauh ini,” tutur Mahardika.

Mahardika juga menyebut dengan model bisnis yang terintegrasi, PT Adaro Energy Tbk. telah terbukti dapat bertahan di berbagai siklus batu bara. ADRO juga memiliki aset pertambangan batu bara yang lengkap dan mencakup keseluruhan portofolio produk batu bara.

“Ini tentunya akan memberikan kami posisi yang kuat dan juga fleksibilitas di pasar batu bara. Selain itu untuk bisnis nonpertambangan batu bara, PT Adaro Energy Tbk. akan terus mengembangkan, karena hal ini telah memberi basis laba yang solid untuk menghadapi fluktuasi industri batu bara,” tutur Mahardika

Menurutnya peran batu bara di kawasan Asia akan terus dominan terutama untuk pembangkit listrik. Selain itu dengan kebutuhan listrik dan baja yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, ADRO percaya bahwa tingkat permintaan batu bara akan terus solid dan akan mendominasi sebagian besar energi di wilayah Asia.