Maskapai Air Asia menarik penjualan tiket penerbangan secara permanen dari online travel agent Traveloka. Penarikan ini meliputi seluruh rute penerbangan di semua jaringan Air Asia. Direktur Utama Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan keputusan ini diambil karena hilangnya tiket AirAsia secara misterius di Traveloka untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir.
“Hilangnya penerbangan kami tentunya mencederai kerja sama antara Air Asia dan Traveloka. Pihak Traveloka seperti tidak menunjukkan itikad baik. Traveloka menolak memberikan penjelasan resmi meskipun sebelumnya kami telah beberapa kali mencoba meminta klarifikasi,” kata Dendy dalam keterangan resmi kepada Alinea.id, Senin (4/3).
Dendy mengatakan penarikan beberapa penerbangan AirAsia Indonesia oleh Traveloka menunjukkan dengan jelas sikap diskriminatif terhadap maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) tersebut.
Bahkan, kata Dendy, dari pengamatan Air Asia, pesan di media sosial yang disampaikan pelanggan tentang tiket AirAsia yang tidak tersedia di Traveloka, justru direspons dengan rekomendasi untuk memesan tiket maskapai lain.
"Oleh karena itu, sebagai bentuk solidaritas, Air Asia secara grup menarik penjualan seluruh tiket AirAsia dari Traveloka efektif mulai saat ini," kata Dendy,
Untuk itu, Dendy menuturkan konsumen bisa memesan langsung tiket penerbangan melalui situs airasia.com atau aplikasi mobile Air Asia. Menurut dia, konsumen yang memesan melalui situs dan aplikasi resmi tersebut akan mendapat harga tiket paling murah.
“Selain itu mendapatkan jatah bagasi 15 kilogram untuk penerbangan domestik di Indonesia, serta mendapatkan promosi diskon hotel," kata dia.
Hilangnya tiket Air Asia dari Traveloka untuk pertama kalinya terjadi tanggal 14-17 Februari 2019. Hal itu bertepatan dengan masa peningkatan taraf (upgrade) sistem pemesanan pada tanggal 16 Februari 2019 yang berlangsung selama 13 jam.
Traveloka kemudian merujuk pada 13 jam masa perbaikan ini sebagai alasan hilangnya penerbangan AirAsia dari situs mereka ketika menjawab pertanyaan pelanggan. Namun, penerbangan AirAsia kembali hilang untuk yang kedua kalinya dari Traveloka tanpa penjelasan pada 2 Maret 2019 jauh setelah upgrade sistem Air Asia selesai.
"Kompetisi seharusnya bebas dan adil sehingga konsumen dapat diuntungkan dengan adanya penawaran yang lebih baik. Jangan sampai monopoli membunuh kompetisi dan membuat para traveler menjadi dirugikan," katanya.