close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Divestasi 40% saham anak usaha PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dilakukan demi profitabilitas perseroan. / Perseroan
icon caption
Divestasi 40% saham anak usaha PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dilakukan demi profitabilitas perseroan. / Perseroan
Bisnis
Selasa, 10 September 2019 19:12

AKR Corporindo divestasi 40% saham anak usaha

Divestasi 40% saham anak usaha PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dilakukan demi profitabilitas perseroan.
swipe

Divestasi 40% saham anak usaha PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dilakukan demi profitabilitas perseroan.

Emiten distributor dan perdagangan bahan bakar minyak, kimia dasar, dan jasa logistik PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mendivestasi 40% saham sebanyak 200 unit dalam PT Berlian Manyar Stevedore (BMST). Saham tersebut didivestasikan kepada PT Terminal Petikemas Surabaya dan Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III.

Direktur AKRA Suresh Vembu dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/9), mengatakan nilai transaksi untuk seluruh ekuitas tersebut adalah sebesar Rp266,5 juta.

Transaksi divestasi BMST tersebut, lanjut Suresh, dilakukan dengan pertimbangan pada saat pendirian BMST direncanakan sebagai perusahaan bongkar muat di Terminal Pelabuhan Manyar Gresik. BMST hanya beroperasi kurang lebih satu tahun dan sejak Januari 2017 pasif.

"BMST pasif dalam melakukan kegiatan usahanya. Hal ini dikarenaan bongkar muat di Terminal Pelabuhan Manyar Gresik dilakukan langsung oleh PT Berlian Manyar Sejahtera," ujar Suresh, Selasa (10/9).

Untuk diketahui, AKR Corporindo telah membentuk usaha patungan bersama dengan PT Pelindo III berupa kawasan industri terintegrasi sebesar 3.000 hektare (ha) yang terletak di Gresik. Proyek tersebut bernama Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).

Sebagai informasi, sekitar 1.761 ha kawasan tersebut digunakan untuk kawasan industri, 400 ha untuk pelabuhan, dan 800 ha untuk pemukiman.

Hingga Juni 2019, perseroan mencatat laba kotor senilai Rp837 miliar dan laba usaha sebesar Rp493 miliar, masing-masing sekitar 2% lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu, walaupun pendapatan turun menjadi Rp9,71 triliun karena pengaruh pergerakan harga minyak bumi dan bahan kimia dunia.

Laba bersih perseroan tercatat mengalami penurunan tajam sebesar 65,2% menjadi Rp390 miliar pada semester I-2019, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,12 triliun. Laba bersih ini terlihat turun karena pada semester I-2018, perseroan mendapatkan tambahan laba (extraordinary gain) sebesar Rp736 miliar dari hasil divestasi aset di China.

Untuk diketahui, setelah kabar divestasi ini keluar, saham AKR Corporindo bergerak melemah dan ditutup di perdagangan Selasa (10/9) pada level Rp4.070 per saham. Saham AKR mengalami penurunan sebesar 0,49% dari posisi pembukaan di level Rp4.100. AKR Corporindo memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp16,340 triliun dengan imbal hasil 30,51% dalam satu tahun.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan