Emiten semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Semen Indonesia Group (Persero) Tbk. atau SIG (SMGR), telah memastikan akuisisi PT Semen Baturaja yang akan terealisasi pada akhir tahun ini.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian mengatakan, akuisisi yang dilakukan menjadi milestone sekaligus portofolio yang penting, baik bagi pemerintah maupun perseroan.
“Konsolidasi ini bisa menjadi sinergi, dan sampai saat ini rencana masih berjalan dengan baik, alias on track. Perpindahan capital market akan dimulai pada akhir Oktober hingga November, dan selesai pada Desember,” ucap Hosny dalam Public Expose Live 2022 secara virtual, Jumat (16/9).
Selain masalah konsolidasi dengan Semen Baturaja, hingga akhir tahun perseroan juga terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan, dalam rangka mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan.
“Tidak hanya menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG juga memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap, serta solusi layanan pendukung untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan, sesuai kebutuhan pelanggan di mana pun berada,” kata Hosny.
Pun demikian, Hosny tidak memungkiri akan menaikkan harga semen setelah naik dua kali sejak akhir tahun, tepatnya usai kenaikan harga batu bara serta bahan bakar minyak (BBM). Hosny menambahkan bahwa perseroan sempat membahas opsi terkait kenaikan harga.
“Ada rencana kenaikan harga, tetapi kami harus tetap melakukan maintain posisi di pasar, termasuk membahas efisiensi dan faktor Environmental, Social, and Governance (ESG),” tambahnya.
Saat ini, SIG memiliki lima merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di masing-masing wilayahnya, yaitu Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, dan Semen Andalas. Selain itu, SIG juga memiliki pabrik semen terintegrasi di delapan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, enam pabrik penggilingan semen, serta tujuh pelabuhan.
Sedangkan jalur distribusi diperkuat oleh 306 distributor di Indonesia dan Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko ritel di Indonesia. Untuk ke depannya, SIG akan menguatkan penjualan digital dengan kehadiran tiga platform digital, yaitu SobatBangun, AksesToko, dan SIG online store yang memudahkan pelanggan untuk mendapat pelayanan dalam hal pembangunan.
Sepanjang semester I-2022, SMGR berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8%. Perseroan juga mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat dari 0,4% menjadi 22,3%.
Tak hanya itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut mengalami peningkatan sebesar 4,4% menjadi Rp829 miliar, dan marjin laba bersih meningkat 0,3% menjadi 5,2% dibanding tahun lalu.
“Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan,” jelas Hosny.
Selain menorehkan catatan positif dalam proses bisnis, perseroan juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,5% atau setara dengan 15 kg CO2/ton semen yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0,8%, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1,7%.
Tak hanya dari hasil capaian bisnis, SIG juga membuktikan resiliensi melalui operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing perseroan.