Perusahaan-perusahaan ritel di bidang minimarket saat ini berkembang sangat pesat, namun untuk mencari karyawan mengalami kendala untuk dipekerjakan, khususnya di Bali.
Branch Manager Alfamart Kristanto Inwahyudi di Denpasar mengakui kalau usaha minimarket sudah tersebar hingga di kota kecamatan tapi terkendala karena sulitnya mencari karyawan. Padahal sejumlah perusahaan telah berupaya untuk mendapatkan karyawan yang mau ditempatkan di mana saja dan memberi gaji sesuai dengan upah minimun regional (UMR) dan tambahan penghargaan
"Kami bahkan siapkan mes (tempat tinggal) agar karyawan jadi betah. Namun kendala kesiapan sumber daya manusia tersebut terus dialami," ucap Kristanto pada Sabtu (7/7) seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan sulitnya mendapatkan karyawan, umumnya karena mereka ingin dekat dengan rumah asalnya. Sehingga ketika dipindah memilih berhenti. Bahkan ada yang menolak meski posisinya dinaikkan.
Sehingga perusahaan terpaksa melakukan rekrutmen dari luar Bali. Itupun masih menghadapi kendala sebab para pekerja dari luar Bali memilih tempat yang UMR-nya lebih tinggi.
Kristanto mencontohkan banyak calon karyawan memilih kerja di Kota Surabaya karena melihat UMR yang lebih tinggi dibandingkan tempat yang lain. Sulitnya mendapatkan karyawan itu menjadi salah satu penyebab sebagian Alfamart tidak buka 24 jam selain pertimbangan efisiensi yang lain seperti beban listrik yang cukup tinggi.
Terkait pertumbuhan usaha ritel, Kristanto mengakui kalau ritel agak melamban. Hal ini karena dampak erupsi Gunung Agung sehingga mempengaruhi ekonomi masyarakat. Sebab pangsa pasarnya masih menengah ke bawah.
"Kecuali Alfamidi yang pangsa pasarnya juga menengah ke atas karena ada buah dan sayur," katanya.