Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan cenderung datar pada perdagangan hari ini (9/1). Sebelumya pada perdagangan akhir pekan pertama Januari, Jumat (6/1), ditutup zona hijau dengan menguat 0,46% di level 6.684,55.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menyampaikan, IHSG sudah mengalami masa rebound dari support di level 6.590 yang dibentuk oleh Fibonacci Projection 85,4% dari wave (a) dalam skenario alternatif.
Ia memperkirakan, pergerakan IHSG akan ada di level support 6.590, 6.560, dan 6.510. Sedangkan, level resistance-nya akan ada di level 6.700, 6.800, dan 6.908.
”Oleh karena itu, IHSG akan membuka peluang untuk adanya pembalikan tren, apabila chart daily naik di atas garis simple moving average (SMA)-10. Berdasarkan indikator moving average convergence divergence (MACD),” ujar Ivan dalam risetnya, Senin (9/1).
Ivan juga merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan hari ini, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indah KIat Pulp and Paper Tbk (INKP), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Kemudian, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya juga menyebutkan, pola gerak IHSG terlihat mengalami technical rebound setelah berada dalam tekanan beberapa waktu sebelumnya.
Namun ia menyampaikan, IHSG hari ini akan mengalami potensi koreksi wajar yang masih harus diwaspadai. Koreksi tersebut bisa terjadi karena adanya gelombang capital outflow yang terjadi secara year to date (ytd), serta masih terjadinya fluktuasi nilai tukar Rupiah.
“Sedangkan masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang pergerakan IHSG hingga saat ini. Sehingga, IHSG masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang,” kata William dalam risetnya.
Yugen Bertumbuh Sekuritas memproyeksikan range saham hari ini di level 66.636 hingga 6.741. Mereka pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dipantau, antara lain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).