Bank Indonesia (BI) mencatat, mulai terjadi masuknya aliran modal asing ke dalam negeri pada awal Januari 2021. Bahkan hingga 18 Januari 2021 aliran modal asing yang masuk mencapai US$5,1 miliar, termasuk dari penerbitan obligasi oleh pemerintah.
"Memasuki awal 2021, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik ini terus berlanjut dan mencapai US$5,1 miliar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, Kamis (21/1).
Hal ini melanjutkan tren positif pada kuartal IV-2020. Di mana aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio mencapai US$2,1 miliar, setelah pada kuartal sebelumnya terjadi capital outflow atau aliran modal asing keluar sebesar US$1,7 miliar.
Dengan masuknya aliran modal asing pada kuartal IV-2020 tersebut, telah menyebabkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2020 tetap tinggi, yaitu sebesar US$135,9 miliar.
"Setara pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," ujarnya.
Sementara itu, Perry meyakini pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan membawa angin segar bagi investasi di dalam negeri.
Dia mengklaim aliran investasi portofolio Amerika Serikat ke Indonesia akan meningkat di tahun ini hingga mencapai US$19,1 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$11 miliar.
"Kami perkirakan aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke negara berkembang termasuk Indonesia akan meningkat. Kami perkirakan untuk Indonesia, aliran modal asing investasi portofolio bisa meningkat menjadi US$19,1 miliar," ucapnya.
Dia pun menyebut Indonesia merupakan salah satu tujuan utama investasi portofolio global, jadi tidak heran bahwa aliran investasi dari negeri Paman Sam tersebut pun akan mengalir deras ke dalam negeri.