Anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Wijaya Karya Realty akan menjual saham di lantai bursa dengan target perolehan dana segar Rp2 triliun.
Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) tersebut akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada kisaran harga Rp195-Rp255 per saham.
Manajemen Wijaya Karya Realty dalam keterangan resmi dilansir Antara, di Jakarta, Jumat (27/4), mengemukakan bahwa sekitar 20% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, sebesar 43% untuk akuisisi lahan di wilayah Sumatra Selatan, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara.
Kemudian, sekitar 10% untuk pembentukan joint venture company wilayah Jakarta. Dan sekitar 27% untuk rencana akuisisi perusahaan di wilayah Jabodetabek yang bergerak di bidang usaha propertikomersial dan/atau residensial dan/atau hospitality.
Rencana itu untuk meningkatkan porsi recurring income serta memperoleh peluang untuk melakukan pengembangan bisnis dan/atau memperoleh konsesi properti di lokasi yang sudah matang serta memiliki penghasilan.
Kendati demikian, dalam keterangan resmi itu disebutkan, perseroan belum dapat mengugkapkan lebih rinci terkait akuisisi lahan dan perusahaan karena saat ini masih dalam tahap perencanaan dan negosiasi.
Dalam aksi korporasi itu, masa penawaran awal IPO dilaksanakan pada 24 April hingga 2 Mei 2018, perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 9 Mei 2018, sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan pada tangggal 17 Mei 2018.