close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung Bank BRI. Foto istimewa
icon caption
Gedung Bank BRI. Foto istimewa
Bisnis
Jumat, 04 Februari 2022 23:10

Analis proyeksikan kinerja baik Bank BRI berlanjut di tahun ini

Pinjaman perseroan diproyeksikan bertumbuh sebesar 13% pada 2022, lebih tinggi dari panduan BBRI sebesar 9%-11%.
swipe

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diproyeksi melanjutkan kinerja positif pada 2022.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo menjelaskan, sentimen-sentimen positif BBRI akan berlanjut di 2022. Terutama didorong oleh meningkatnya mobilitas yang meningkatkan permintaan domestik, serta adanya lonjakan harga komoditas yang mempercepat ekspor. 

“Ini harus menguntungkan bank dalam bentuk pertumbuhan pinjaman yang lebih tinggi dan meningkatkan kualitas aset, dalam pandangan kami," ucap Hadiman dalam risetnya, Jumat (4/2).

Dia memperkirakan pinjaman perseroan bertumbuh sebesar 13% pada 2022, lebih tinggi dari panduan BBRI sebesar 9%-11%.

“Pertumbuhan kredit mikro BBRI harus dipercepat karena kuota KUR yang lebih tinggi dari Rp195 triliun pada 2021 menjadi Rp260 triliun pada 2022, meningkat 33,4% year on year (YoY)," jelas Hadiman.

Sementara itu, konsolidasi penuh Pegadaian dan PNM yang memiliki NIM jauh lebih tinggi (15%-20%) dibandingkan BBRI (6%-8%) menjadi katalis yang kuat. 

“Dengan demikian, kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 18,5% pada 2022 yang akan lebih didorong oleh aset (hasil aset yang lebih tinggi)," pungkasnya.

Kemudian, biaya kredit (Cost of Credit/CoC) akan mulai menurun pada 2022, mengingat persediaan yang cukup pada 2020-2021. Pinjaman restrukturisasi Covid-19 telah menurun dari Rp186,6 triliun (21,2% dari total pinjaman) pada Desember 2021 menjadi Rp157 triliun (16,6% dari total pinjaman) pada Desember 2021. 

“Cakupan NPL mencapai 278,1% yang kami yakini lebih dari cukup untuk menutupi bahkan jika kelemahan kualitas aset yang lebih parah muncul pada 2022," kata dia.

Handiman mengatakan, secara kumulatif di FY21, laba bersih tumbuh 66,5% YoY menjadi Rp31,1 triliun merupakan di atas perkiraan pihaknya dan konsensus masing-masing sebesar 5,5% dan 10,9%. Capaian itu didorong oleh pertumbuhan NII yang kuat sebesar 21,9% yang mampu mengimbangi lonjakan opex

Opex naik secara signifikan didorong oleh tunjangan karyawan satu kali," imbuh Hadiman.

Di sisi lain, rugi bersih Bank Raya (AGRO) masih menyeret laba bersih BBRI. Perhatikan bahwa AGRO membukukan rugi bersih Rp1,8 triliun pada sembilan bulan pertama 2021. BBRI juga telah memastikan bahwa pembersihan pinjaman di AGRO telah selesai pada 2021 dan tidak akan dilanjutkan pada 2022.

“Kami memperkirakan pendapatan FY22 sebesar 12,3%. Kami mengulangi rekomendasi beli dengan target price lebih tinggi Rp5.450 berdasarkan target P/B 2.5x," tutup dia.
 

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan