Kilang milik PT Pertamina (Persero) sering mengalami kebakaran. Terakhir, kebakaran terjadi di Kilang Balikpapan pada Jumat (4/3). Kebakaran sebelumnya terjadi di Kilang Balongan pada 29 Maret 2021 dan beberapa kilang lain.
Pengamat dan praktisi industri migas, Tumbur Parlindungan, mengatakan, kilang Pertamina pada umumnya sudah berumur tua, di atas 20 tahun. Dengan demikian, perlu dilakukan upgrade safety facility.
"Terutama, untuk menanggulangi penyebab kebakaran dari luar, seperti petir dan lainnya," ungkapnya kepada Alinea.id, Senin (7/3).
Lebih lanjut, Tumbur menjelaskan, yang perlu diperbaiki agar kejadian tidak terus berulang adalah sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
"Harus di-upgrade dengan sistem yang lebih baik atau lebih modern," sarannya.
Dia menambahkan, alat penanggulangan kebakaran di kilang yang lebih modern biasanya bekerja secara otomatis dalam mendeteksi dan menanggulangi kebakaran. "Sehingga, proses pemadaman bisa berjalan dengan cepat dan dapat mencegah terjadinya penyebaran kebakaran yang lebih luas."
Sebelumnya, Are Manager Communication, Relation dan CSR Kilang Balikpapan PT Kilang Pertamina Internasional, Ely Chandra, menyampaikan, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.32 Wita.
"Sistem penyiraman dengan pemadam statis langsung beroperasi dan dibantu dengan empat unit truk pemadam terus menyiramkan air," ujarnya, Jumat (4/3). Api yang timbul disebut berhasil dikendalikan sekitar pukul 11.00 Wita.
Pertamina belum mengetahui pasti penyebab timbulnya api. Karenanya, masih menunggu hasil investigasi otoritas berwenang.
Di sisi lain, PT Kilang Pertamina Internasional mengimbau masyarakat tidak panik karena kejadian tersebut masih di dalam perimeter kilang dan api telah berhasil dikendalikan.