PT Len Industri (Persero) menargetkan pendapatan (revenue) Rp5,5 triliun tahun ini, atau tumbuh 10% dibandingkan 2018.
Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal menyatakan target ini akan digenjot dari pendapatan sistem tenaga surya terbarukan Len Solar.
"Tahun 2019 ini kan pasar barunya business to customer, jadi kita targetkan optimis sekitar 10% dari revenue tahun lalu," kata Zakky di Jakarta, Selasa (12/2).
Zakky mengungkap perusahaan optimistis pendapatan bisa meningkat drastis, sebab tren penggunaan energi menunjukkan pola pergeseran yang signifikan.
"Ke depan, mau - tidak mau energi fosil akan tergantikan dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), salah satunya dengan solar,” ujarnya.
Zakky mengungkapkan, sedikitnya penggunaan energi terbarukan akan meningkat 23% pada 2025. Dengan demikian, Len akan mengembangkan EBT terutama sollar energy.
“Sekarang kami fokus mengedukasi masyarakat, dan meminta dukungan pemerintah untuk mengembangkan EBT,” ujarnya.
Zakky menyebut perseroan tahun ini akan kembali merilis produk Len Solar atau sistem pemanfaatan tenaga surya yang ditujukan bagi perumahan dan perkantoran.
"Tahun ini kita akan me-'launching' Len Solar yaitu berupa energi matahari untuk perumahan secara rooftop system,” kata dia.
Selain itu, kata Zakky, PT Len Industri juga akan melakukan ekspansi pabrik untuk menyediakan suplai EBT. Saat ini, pabrik Len mampu meningkatkan distribusi energi dari 10MW energi per tahun, menjadi lebih dari 40MW per tahunnya.
“Ke depan, mudah-mudahan bisa (lebih besar lagi) untuk menjawab tantangan EBT ini," tutupnya.
Sebagai informasi, energi Len Solar pertama kali diluncurkanawal November tahun lalu.
Akan tetapi, menurut Zakky yang membedakan peluncuran tahun ini dengan yang sebelumnya ialah dari segi target pasar yang dituju.
Sebelumnya, Len Solar hanya hadir untuk perusahaan dan pemerintahan saja, tahun ini akan mulai di buka untuk konsumer secara luas.
"Tahun ini kita mulai menawarkan ke custumer secara langsung dan memasangnya di rumah-rumah," tambahnya.
Sejauh ini, beberapa perusahaan dan pemerintahan yang sudah menggunakan Len Solar adalah PSDG ESDM (2015) dengan 156 KWp, Badak LNG Bontang dengan 340 kWp (2013), BPR KS dengan 40 KWp (2015), Bio Farma 18 kWp, dan Kantor Pusat Pertamina dengan 18 KWp juga.
Untuk rencana penyediaan, perusahaan BUMN industri strategis tersebut mematok tipe energi berkapasitas hingga 5.000 Kilowatt/KWP.
"Mulai dari 1.500 KWP, 3.000 KWP, sampai 5.000 KWP," ungkapnya.