Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi mengharapkan, agar Bank Tabungan Negara (BTN) dapat meningkatkan perannya dalam memberikan pembiayaan kepemilikan rumah rakyat.
“Diharapkan BTN bisa lebih meningkatkan perannya dalam pembiayaan perumahan rakyat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” jelas Baidowi dalam keterangan resminya, Selasa (30/5).
Sementara itu pengamat dari Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Moh. Asy’ari Muthar menyebut, pemenuhan rumah rakyat sebenarnya bukan hanya tugas BTN, namun tugas bersama. Makanya, ia mendorong semua pihak termasuk DPR untuk turut andil dalam memenuhi perumahan rakyat. Apalagi sector perumahan ikut mendorong peningkatan ekonomi.
“Sektor properti khususnya perumahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Seperti berdampak pada industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya,” jelas Asy’ari.
Hal serupa juga disampaikan oleh dosen UNIBA Fauzi Arifin yang menyebut BTN berkontribusi sangat besar terhadap suksesnya program sejuta rumah yang menjadi andalan Pemerintahan Jokowi.
“BTN ikut mewujudkan rumah impian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sektor perumahan juga menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100.000 unit rumah,” kata Fauzi.
Fauzi juga mengapresiasi dukungan DPR pada perpanjangan relaksasi POJK 48/POJK.03/2020 untuk Sektor Perumahan. Hal ini penting dilakukan mengingat masih berjalannya pemulihan usaha di sektor perumahan.
Sementara Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, dalam pernyataan resminya, mengatakan, Bank BTN telah menyusun sejumlah fokus area strategi yang dijalankan pada 2023. Di antaranya, rencana kisnis kredit yang akan mengoptimalkan porsi pada program perumahan nasional dengan target penyaluran KPR Subsidi sebesar 171.200 unit, mengembangkan produk dan skema KPR yang menyasar milenial, menargetkan penyaluran KPR nonsubsidi sebanyak 54.500 unit serta mengembangkan bisnis UMKM dengan mengoptimalkan porsi Bank BTN pada penyaluran KUR.