Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk. Anton Herdianto menargetkan penjualan emas sebesar 18 ton pada 2021.
“Sampai dengan semester I-2021 sudah 13,3 ton untuk penjualan. Target kami setahun ini adalah 18 ton,” tutur Anton Herdianto dalam acara Public Expose Live 2021, Kamis (9/9).
Menurutnya pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak pada penjualan emas perusahaan. Karena, beberapa outlet penjualan emas terpaksa harus tutup, sehingga pelanggan tidak bisa datang untuk membeli emas secara langsung.
“Sehingga menyebabkan dari sisi penjualan turun drastis. Kami harap Covid-19 bisa dikendalikan, sehingga mobilitas bisa kembali normal. Orang bisa datang ke butik kami untuk membeli emas,” tutur Anton.
Anton mengatakan pada 2021, Antam akan berfokus pada pengembangan basis pelanggan di dalam negeri, karena sampai saat ini Antam menerima banyak sekali permintaan emas dari dalam negeri untuk tujuan investasi.
“Karena kita melihat saat ini banyak sekali permintaan emas di dalam negeri khususnya untuk tujuan investasi, sehingga mereka membeli dalam bentuk logam mulia,” tutur Anton
Sementara untuk nikel, Antam akan menargetkan penjualan sebesar 8,4 juta wet metric ton (wmt). Ia juga mengatakan sampai dengan semester 1-2021, Antam sudah memproduksi bijih nikel sebesar 5,34 juta wet metric ton (wmt).
“Targetnya di 8,4 juta wet metric ton, dibandingkan tahun lalu yang hanya 4,76 wmt. Jadi, kami targetkan naik hampir dua kali,” tutur Anton.
Anton mengatakan, dari sisi revenue, emas memberikan kontribusi yang jauh lebih tinggi dibandingkan mineral lain. Namun jika melihat dari sisi marjin, nikel lebih tinggi karena berasal dari tambang milik sendiri.