close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung Antam di DKI Jakarta, September 2017. Google Maps/Tuti Sriwijaya
icon caption
Gedung Antam di DKI Jakarta, September 2017. Google Maps/Tuti Sriwijaya
Bisnis
Minggu, 14 Februari 2021 12:10

Antam targetkan pertumbuhan produksi dan penjualan komoditas tambang di 2021

Pada 2021, Antam akan fokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri.
swipe

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengumumkan perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan, yakni feronikel, bijih nikel, emas, dan bijih bauksit tumbuh positif di 2021.

Sekretaris Aneka Tambang, Kunto Hendrapawoko mengatakan, untuk komoditas feronikel, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan di 2021 sebesar 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi). Target ini relatif stabil dibandingkan capaian produksi unaudited sebesar 25.970 TNi dan penjualan unaudited sebesar 26.163 TNi pada 2020.

Untuk komoditas bijih nikel, pada 2021 Antam menargetkan, total produksi bijih nikel sebesar 8,44 juta wet metric ton (wmt), meningkat 77% dibandingkan capaian produksi bijih    nikel unaudited tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt.

"Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan mendukung penjualan kepada pelanggan domestik," kata Kunto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (13/2).

Dia melanjutkan, untuk target penjualan bijih nikel Antam tahun 2021 ditargetkan sebesar 6,71 juta wmt, meningkat 104% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel unaudited tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt. Peningkatan target penjualan bijih nikel ini, seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.

Untuk komoditas emas, emiten berkode ANTM ini menargetkan produksi di tahun 2021 sebesar 1,37 ton emas dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, dengan tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas.

"Pada 2021, Antam akan fokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas, serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik," ujarnya.

Antam, kata Kunto, akan terus melakukan inovasi produk logam mulia, seperti melalui peluncuran produk logam mulia edisi Imlek Tahun Kerbau pada awal Februari 2021 lalu. Inovasi juga dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk, serta mendukung pencapaian penjualan emas.

Adapun untuk bijih bauksit, Antam menargetkan, produksi sebesar 3 juta wmt di tahun ini, atau tumbuh 93% dibandingkan realisasi produksi tahun 2020 sebesar 1,55 juta wmt. Peningkatan produksi signifikan tersebut, akan digunakan sebagai produksi alumina, serta penjualan kepada pihak ketiga.

Sementara untuk penjualan bijih bauksit di 2021, Antam menargetkan penjualan sebesar 2,73 juta wmt, meningkat 122% dibandingkan realisasi penjualan unaudited 2020 sebesar 1,23 juta wmt. Peningkatan penjualan bijih bauksit ini untuk pemenuhan permintaan pelanggan.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan