Anti ribet! Menyiapkan pernikahan impian tanpa boncos
Andita Rahma, memilih menabung guna mewujudkan pernikahan impiannya. Pun demikian dengan calon suaminya, Satrio. Keduanya menyisihkan uang sejak mulai bekerja. Saat sepakat menikah, dana tersebut langsung dialokasikan guna belanja berbagai kebutuhan acara pernikahan.
“Pada dasarnya sejak gue dan Satrio kerja, sudah punya tabungan masing-masing buat rencana pribadi. Nah pas gue sama Satrio pacaran dan memutuskan buat nikah, dana itu kami pakai. Jadi bukan karena mau nikah terus baru bikin pos khusus gitu,” katanya kepada Alinea.id, Sabtu (7/10).
Mereka berencana membiayai acara pernikahan dari kantong sendiri tanpa membebani orang tua. Pembagiannya rata, 50% dari Andita dan sisanya dari Satrio. “Terus pembiayaan buat nikahnya sih masing-masing 50% ya,” ujarnya.
Tengah pusing dengan rencana pernikahan juga dirasakan oleh Theresia dan Joshua. Keduanya berencana duduk di pelaminan dua pekan lagi.
Theresia mengaku, pernikahan akan dilakukan dengan adat Batak. Persiapan untuk pesta pun melibatkan campur tangan keluarga. Jika dia dan calon suami fokus menyiapkan kebutuhan pernikahan yang akan disajikan dalam rangkaian kegiatan ibadah, keluarga besar dengan bantuan wedding organizer mengatur acara adat.
Untuk pesta dengan kapasitas 500 hingga 1.000 tamu, pasangan calon pengantin tersebut harus merogoh kocek Rp80 juta hingga Rp150 juta. Nominal itu sudah termasuk katering, dekorasi gedung, dokumentasi, serta mobil pengantin. Selain itu ada juga dana untuk pesta adat, mulai dari kain hingga konsumsi.
Guna menggelar pernikahan ini, Theresia dan Joshua telah menyisihkan uang sejak dua tahun terakhir. Setidaknya, sekitar 30% dari gaji mereka dialokasikan untuk tabungan pernikahan.
“Untuk tabungan, sekitar 30% dari gaji disisihkan sejak kami mulai memikirkan untuk menikah dua tahun lalu, even jadi (nikah) atau nggak ya,” ucapnya.
Agar tak boncos
Menyiapkan pernikahan memang butuh rencana matang. Salah-salah, calon pengantin justri dihantui utang akibat biaya pernikahan.
Perencana Keuangan Eko Endarto mengatakan persiapan pernikahan masuk dalam rencana anggaran dengan tujuan jangka panjang. Oleh karena itu, semua yang bersifat jangka pendek harus dipotong atau dibuat seefisien mungkin.
“Setiap calon pengantin tidak bisa lagi royal dan menghamburkan uangnya begitu saja untuk sesuatu yang mungkin bukan kebutuhannya,“ katanya kepada Alinea.id, Sabtu (7/10).
Eko menyebut, setiap calon pengantin dapat menerapkan skema yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Misalnya, mengalokasikan sekitar 20% atau 40% dari pendapatan untuk tabungan pernikahan. Tapi, tuturnya, tak ada skema khusus selain menyesuaikan kehidupan pribadi calon mempelai.
“Kata kuncinya adalah membuat pengeluaran jangka pendek seefisien mungkin dan disiplin dalam menerapkan skema yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Love & Relationship Coach Lex DePraxis mengingatkan kedua calon pengantin harus membicarakan terlebih dahulu gaya hidup, penghasilan, hingga aset masing-masing. Sebab, akan sangat disayangkan bila kondisi masing-masing tidak saling tahu sementara mereka akan tinggal dalam satu atap.
Lex, demikian sapaan akrabnya, menganggap hal itu sebagai ukuran dari keseriusan pasangan. Sebelum akhirnya mereka membicarakan anggaran untuk pesta pernikahan.
“Sudah dibicarakan dulu harusnya as a couple. Jadi mempertimbangkan gaya hidup, maupun aset, dan penghasilan,” katanya kepada Alinea.id, Sabtu (7/10).
Setelah pasangan menerima kondisi masing-masing, maka mereka bisa masuk ke dalam pembahasan mengenai anggaran. Misalnya, tentang tabungan maupun pengeluaran untuk pernikahan nanti.
Pemilik akun Instagram @lexdepraxis ini bilang, setiap calon mempelai harus lebih mempertimbangkan tabungan untuk kehidupan setelah pernikahan. Sebab, fase tersebut adalah kondisi yang lebih mahal ketimbang hari H pernikahan itu sendiri.
“Karena yang mahal seharusnya setelah pernikahan, bukan di hari H,” ujarnya.
Untuk hari H, kata Lex, setiap pasangan harus mengatur anggaran yang masuk akal. Jangan sampai pengeluaran membengkak dan membuat keduanya harus mengajukan pinjaman maupun utang.
Bila hal ini dilakukan, ke depan akan menjadi kebiasaan buruk bagi keduanya.
“Sebaiknya menyiapkan anggaran yang masuk akal sesuai penghasilan jangan sampai ngutang,” ucapnya.
Pameran pernikahan
Nah, untuk Anda yang masih bingung dalam urusan persiapan pernikahan, datang ke Bridestory Market bisa menjadi solusi. Event ini digelar pada 5 Oktober hingga 8 Oktober 2023 di Hall 3 dan 3A Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang. Ada beragam paket pernikahan dengan promo dan diskon menarik dari ratusan booth vendor pernikahan, mulai dari kategori fotografi, gaun pengantin, venue, dekorasi, wedding organizer, perhiasan, undangan, katering, dan masih banyak lagi. Tentu akan lebih menghemat biaya pernikahan.
Pameran pernikahan terbesar ini merupakan kali kedua dan event pameran terakhir persembahan Bridestory–yang juga merupakan bagian dari ekosistem Tokopedia–di tahun ini. Bridestory Market Oktober 2023 ini didukung juga oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. sebagai sponsor utama.
“Kami sangat bersemangat untuk menutup rangkaian pameran pernikahan di tahun 2023 dengan Bridestory Market 2023 ini, sebelum menghadirkan sejumlah event menarik lainnya di tahun depan,” tutur Ayunda Wardhani, Senior Vice President Bridestory, dalam keterangan resminya.
Menurut Ayunda, Bridestory Market merupakan salah satu acara yang paling dinantikan oleh calon pengantin dan vendor pernikahan dalam merencanakan sebuah pernikahan impian.
“Mereka dapat saling memberi dan mendapatkan inspirasi, serta meraih banyak manfaat dan keuntungan, sekaligus solusi dalam mempermudah proses wedding planning,” lanjutnya.
Salah satu solusi yang dimaksud adalah Bridestory Pay, menawarkan pembayaran vendor pernikahan praktis, di mana calon pengantin dapat memilih lebih dari 65 opsi metode pembayaran, mulai dari transfer antar bank, virtual account, kartu kredit, hingga pembayaran langsung di gerai yang bekerja sama dengan Tokopedia. Selama Bridestory Market berlangsung, pengunjung yang bertransaksi dengan Bridestory Pay bisa berkesempatan mendapatkan beragam Flash Prize menarik secara langsung dan Special Prize berupa Tokopedia Gift Card senilai total ratusan juta.
Pengunjung juga dapat menikmati beragam keuntungan berupa cashback hingga Rp5 juta untuk semua transaksi menggunakan Kartu Kredit dan Kartu Debit Danamon, program cicilan 0% dengan tenor sampai dengan 12 bulan untuk transaksi menggunakan Kartu Kredit Danamon, serta gratis konsultasi persiapan pernikahan oleh Bridestory Concierge. Kemudian, khusus nasabah Danamon yang bertransaksi melalui Bridestory Pay, bisa mendapatkan dua kali kesempatan memenangkan Flash Prize berupa e-money, coffee maker, smartphone, hingga emas.
Bridestory Market kali ini pun kembali menampilkan karya dari vendor-vendor pernikahan ternama yang selalu mendukung geliat Bridestory dalam memajukan industri pernikahan tanah air, seperti Lotus Design, Frank & co., MORDEN, Bramanta Wijaya, LeNovelle Cake, Plataran Indonesia, VeraKebaya, AYANA, Adelle Jewellery, The Ritz Carlton, Luxe Voir Enterprise, dan masih banyak lagi.
“Menjelang penghujung tahun, kami sangat senang masih dapat turut meramaikan Bridestory Market ini, karena merupakan sebuah momen di mana kami merayakan akhir dari sebuah tahun yang baik dan produktif, serta menggerakkan semangat kami untuk terus berkarya di tahun mendatang. Dengan adanya regenerasi dari pasar calon pengantin dan rekan vendor yang kami temui di sini, kami merasa terus terpacu untuk menghadirkan beragam inovasi, dengan Bridestory sebagai wadah untuk menaungi serta memfasilitasi kreasi-kreasi kami,” ujar Yu Cien dari Lotus Design, dekorator pernikahan ternama.
Selain booth vendor pernikahan, salah satu atraksi utama yang menarik perhatian pengunjung di Bridestory Market adalah deretan puluhan booth makanan dan minuman yang bervariasi di area Market & Museum. Calon pengantin beserta keluarga dan kerabat dapat menghabiskan waktu dengan menikmati aneka makanan dan minuman lezat serta melepas lelah sejenak sebelum kembali melanjutkan pencarian produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pernikahan mereka.
Untuk mendapatkan event pass gratis, pengunjung cukup mengunduh dan meregistrasi diri melalui aplikasi Bridestory yang tersedia di Apple Store dan Google Play.