Setelah Bandara Kertajati di Majalengka, PT Angkasa Pura II akan menangani pengelolaan Bandara di Palangka Raya, Kalimantan Tengah dan Sibolga di Sumatera Utara.
"Palangka Raya masih dalam proses pengalihan, sedangkan di Sibolga dalam tahap pengajuan administrasi," ungkap Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin usai acara Buka Bersama dengan Jurnalis di kawasan SCBD, Senin (4/6) malam.
Bandara Palangka Raya ditargetkan bisa dikelola tahun ini. Nantinya, Angkasa Pura II akan bekerja sama dengan swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) agar tidak membebankan APBN.
"Memang pemerintah sedang menggalakkan untuk dialihkan, sedang melakukan program KPBU untuk memaksimalkan APBN pemerintah yang terbatas. Jadi APBN pemerintah diprioritaskan untuk wilayah 3T. Kalau yang sudah siap, sudah bisa dikerjasamakan tidak lagi menggunakan APBN," jelas dia.
PT Angkasa Pura II telah mengelola 15 bandara, yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Raja Haji Fisabilillah, Bandara Minangkabau, Bandara Sultan Thaha, dan Bandara Depati Amir.
Selain itu, bandara lain yang dikelola adalah Bandara S Mahmud Badaruddin II, Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Husein Sastranegara, Bandara Supadio, Bandara Silangit, Bandara Banyuwangi, dan Bandara Kertajati.
Pada tahun lalu, jumlah penumpang di bandara yang dikelola Angkasa Pura II sebanyak 105 juta orang. Pada tahun ini, ditargetkan jumlah penumpang di 15 bandara tersebut sebanyak 119 juta orang.
Sementara selama Januari hingga Maret 2018, perseroan mencatatkan performa postitif. AP II telah melayani sekitar 26,9 juta penumpang di seluruh bandara yang dikelola. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan lebih dari 10,4% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 24,3 juta penumpang.
Selain itu, di seluruh bandara AP II selama Januari-Maret 2018 untuk pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan yaitu 10,3% menjadi 210.542 pergerakan di tahun ini dibandingkan dengan 2017 yaitu sekitar 190.944 pergerakan.
Adapun jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat terbesar berasal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yakni sekitar 15,5 juta penumpang atau mengalami kenaikan sekitar 6% dibandingkan tahun lalu. Yaitu, hanya mencapai 14,6 juta penumpang dan jumlah pergerakan pesawat 112.329 pergerakan, meningkat 7,8% dibandingkan 2017 yaitu 112.329 pergerakan.
Bandara Raja Haji Fisabilillah, Silangit, dan Banyuwangi merupakan bandara yang paling menyumbangkan kontribusi positif selama Januari-Maret 2018. Ketiga bandara tersebut mampu mencapai pertumbuhan lebih dari 33% dan pergerakan pesawatnya tumbuh lebih dari 48%.
Pertumbuhan positif juga terlihat dari pelayanan kargo yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Selama Januari-Maret 2018 perseroan melayani lebih dari 218.193 ton kargo dari seluruh bandara AP II. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 7,7% dibandingkan tahun lalu yang hanya melayani 202.602 ton.