Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, negara memiliki instrumen berupa APBN untuk membantu rakyat. Mengingat krisis kesehatan ini telah berdampak luar biasa buruk, baik dari sisi ekonomi, sosial, hingga pendidikan. Dalam hal ini, APBN dinilai sangat berperan dalam memerangi dampak pandemi Covid-19 ini.
"Instrumen atau alat yang penting yaitu keuangan negara. Keuangan negara atau APBN menjadi alat yang diandalkan," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Rabu (10/11).
Menurut Sri Mulyani, sejak awal pandemi sudah banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Selain itu, para siswa juga tidak bisa bersekolah secara tatap muka, sehingga berdampak pada terhentinya kegiatan perekonomian di sekolah. Oleh karena itu, pemerintah dituntut agar dapat menyeimbangkan pemulihan antara kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Tidak mungkin pemerintah memilih menyelamatkan rakyat dari ancaman Covid-19 atau menyelamatkan perekonomian, karena keduanya adalah penting dan saling memengaruhi," lanjutnya.
Oleh karena itu, APBN menjadi instrumen pemerintah dalam membantu masyarakat di tengah kemerosotan ekonomi melalui berbagai program. Di sisi lain, ABPN sendiri memiliki berbagai manfaat di antaranya, yakni menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat melalui program keluarga harapan (PKH) dan menjamin pemenuhan kebutuhan pangan dengan bantuan sembako.
Selain itu, bantuan subsidi kuota internet bagi para pelajar dan mahasiswa, mendukung kesejahteraan pendukung layanan publik melalui bantuan gaji honorer, diskon listrik guna meringankan beban dan membangkitkan ekonomi, menjamin masyarakat desa bertahan dengan BLT dana desa serta mengembangkan kompetensi dan profesi tenaga kerja melalui kartu prakerja.
Lebih lanjut, bantuan sosial tunai Jabodetabek dan non-Jabodetabek untuk menjaga daya beli masyarakat serta memastikan tenaga kerja tetap produktif melalui subsidi gaji. Dari sisi UMKM, APBN ini dapat membantu UMKM agar tetap bertahan melalui bantuan produktif ultramikro (BPUM), memberikan keringanan beban dengan subsidi bunga dan subsidi pajak sekaligus penjaminan kredit.
Kemudian, membangun dan menggerakkan ekonomi dengan padat karya kementerian/lembaga, membangkitkan sektor riil melalui insentif perumahan serta pembiayaan kreatif daerah dengan fasilitas pinjaman daerah.
“Uang negara pun digunakan untuk mendorong ekspansi kredit melalui penempatan dana PEN serta mendukung bertahannya sektor produksi melalui penjaminan korporasi, PMN dan investasi BUMN,” pungkasnya.
Dari sisi lain, APBN juga dapat digunakan untuk membangkitkan ekonomi kreatif melalui insentif pariwisata serta mendorong daerah bangkit dengan cadangan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan Dana Insentif Daerah (DID) pemulihan ekonomi.
Menkeu mengungkapkan pula bahwa APBN turut mendukung pemulihan di bidang kesehatan berupa apresiasi tenaga kerja kesehatan melalui pemberian insentif dan santunan.
“Negara turut hadir membantu masyarakat melalui biaya perawatan pasien Covid-19 dan menjamin akses kesehatan melalui bantuan iuran JKN sekaligus vaksinasi,” tutupnya.