Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono mengatakan, geliat ekonomi yang terjadi saat ini, bukan disebabkan oleh suksesnya program vaksinasi yang dilakukan pemerintah.
Menurutnya, geliat ekonomi lebih disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang sudah tidak dibatasi lagi. Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), baik skala nasional dan mikro membuat aktivitas masyarakat mulai menggeliat.
"Vaksinasi bukan obat mujarab terhadap geliat kegiatan ekonomi yang ada. Menurut saya geliat ekonomi atau masyarakat sekarang lebih banyak disebabkan oleh karena memang sekarang aktivitasnya sudah tidak terbatas," katanya dalam diskusi FMB9ID, Rabu (21/4).
Aktivitas perdagangan yang meningkat di Pasar Tanah Abang, tidak dapat menjadi acuan bahwa hal tersebut dipicu oleh suksesnya program vaksinasi pemerintah. Karena menurutnya, proses pemberian vaksin kepada pedagang pasar di Indonesia baru mencakup sekitar 30.000-an pedagang, padahal jumlah pedagang di Indonesia mencapai 15 juta orang.
Selain itu, pemberian vaksin di DKI Jakarta juga baru dilakukan di tiga pasar dengan kapasitas yang tergolong besar. Padahal terdapat 153 pasar yang ada di Jakarta.
"Saya khawatir menjadi bias kalau mengambil kesimpulan geliat ekonomi yang terjadi akibat vaksinasi. Padahal vaksinasi yang dilakukan baru beberapa persen dari beban yang harus ditanggung," ujarnya.
Meskipun demikian, dia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, utamanya pedagang pasar untuk tetap berpikir positif dan mendukung jalannya proses vaksinasi tersebut.
Di samping itu dia pun meminta agar pemerintah tak hanya memberikan vaksin kepada pedagang, tetapi juga segera menyalurkan bantuan pembiayaan. Baik dalam bentuk kredit usaha rakyat maupun pembiayaan lainnya.
Sebab hal itu penting dilakukan pemerintah untuk dapat membantu pemulihan sektor perdagangan di tengah geliat ekonomi yang mulai meningkat.
"Pemerintah harus mendorong implementasi kebijakan. Selama ini KUR atau pemberi fasilitas pembiayaan usaha mikro masih wacana," tuturnya.