close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey. Foto facebook
icon caption
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey. Foto facebook
Bisnis
Rabu, 04 November 2020 15:44

Aprindo harap seruan boikot tak ganggu hubungan dagang Indonesia-Prancis

Aprindo turut mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang tegas dengan mengecam pernyataan Presiden Prancis
swipe

Asosiasi Pengusaha Ritel seluruh Indonesia (Aprindo) berharap hubungan dagang antara Indonesia dan Prancis yang telah terjalin lama tetap dapat berlangsung di tengah seruan boikot produk Perancis yang ramai belakangan ini.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey berharap, mekanisme perdagangan tetap dapat berjalan wajar dan normal. Meskipun demikian, dia juga tetap menghormati hak konsumen untuk tidak membeli produk yang tidak diingininya.

“Menyoal produk asal Prancis yang ada, kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Prancis yang dijual di gerai ritel modern. Karena merupakan hak pilihan dan keputusan konsumen atau individu yang menentukan dalam berbelanja. Jadi biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11).

Dia melanjutkan, Aprindo juga meminta ketegasan dari pihak berwenang, agar tidak terjadi aksi yang merugikan masyarakat dan pelaku usaha atas hal yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang melakukan provokasi dan cenderung anarkis. 

“Aksi ini tidak memberikan suatu manfaat apapun, justru makin membebani perekenomian, khususnya sektor perdagangan, yang saat ini sedang diupayakan pemerintah agar dapat terjadi peningkatan dan kestabilan konsumsi rumah tangga," ujarnya.

Pasalnya, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 57.6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Peningkatan konsumsi rumah tangga, sambungnya, diperlukan di tengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau penahanan konsumsi di masa pandemi ini.

Namun demikian, dia mengatakan Aprindo turut mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang tegas dengan mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Menurut Aprindo, pernyataan Macron tersebut tidak sejalan dengan nilai kesakralan dan simbol agama yang harus segera dihentikan. 

“Kami meminta agar Pemerintah RI terus aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Prancis untuk menindaklanjuti sikap tegas, yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo, pada beberapa hari lalu,” ucapnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan