Tiga emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya kompak menghijau dalam satu pekan terakhir. Pergerakan itu merespons pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang memastikan akan melanjutkan pembangunan ibu kota Nusantara (IKN).
“Saya bertekad juga untuk tegaskan di sini kami akan lanjutkan. Kalau bisa dipercepat," ujar Prabowo, di sela-sela Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda, IKN, Kalimantan Timur, Senin, (12/8), dikutip dari laman setneg.go.id.
Menurut Prabowo, prioritas utama adalah pembangunan gedung-gedung penting seperti gedung MPR/DPR, perumahan anggota, serta ruang kantor untuk yudikatif, termasuk Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau itu sudah selesai, sebetulnya secara substansi ibu kota pemerintah sudah bisa beroperasi di sini. Jadi tidak perlu tunggu yang lain-lain. Saya kira yang lain-lain itu akan menyusul," ujarnya.
Saham naik
Setelah pernyataan Prabowo, saham tiga emiten BUMN Karya terpantau naik. Saham PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) melesat hingga 57,94%, PT Adhi Karya Tbk. naik 14,96%, dan PT PP naik 14,43% pada periode 12 hingga 16 Agustus 2024.
Ketiga BUMN Karya itu turut serta dalam pembangunan IKN. Beberapa proyek yang diterima WIKA, yakni jalan tol IKN segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung, jalan Sumbu Kebangsaan sisi timur, jaringan perpipaan air limbah, gedung kantor presiden, gedung Istana Negara, dan lapangan upacara di kawasan Istana Kepresidenan IKN.
Adapun ADHI menggarap 22 tower untuk hunian pekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan Pulau Balang, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang-KTT Kariangau, rumah tapak kedinasan di IKN Nusantara, serta intake dan jaringan pipa transmisi Sungai Sepaku.
Kemudian PTPP membangun sejumlah proyek, yakni penyiapan lahan KIPP tahap 1, penyiapan lahan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP tahap 2, dermaga logistik IKN, jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat tahap 1, dan jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat tahap 2.
Lalu, jalan tol IKN segmen 3B, jalan akses Masjid IKN, gedung kantor presiden, Istana Negara dan lapangan upacara, gedung Kementerian Sekretariat Negara, rusun aparatur sipil negara (ASN) 1, serta kompleks perkantoran Bank Indonesia (BI) tahap I.
Berlanjut sampai akhir tahun
Pengamat Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova mengatakan pergerakan saham emiten BUMN Karya masih cukup baik dan tidak terjadi bubble.
Dia meramal, saham emiten BUMN Karya berpotensi positif di akhir tahun. Apalagi, penurunan suku bunga acuan yang diprediksi akan terjadi menjelang akhir tahun juga bakal berdampak positif terhadap sektor properti secara umum.
Selain itu, valuasi harga saham emiten BUMN Karya masih terjangkau.
“Emiten BUMN karya masih diminati oleh investor asing karena prospek usaha yang bagus dan valuasi harga yang masih murah,” ucapnya kepada Alinea.id, Sabtu (17/8).
Analis saham Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan kepastian kelanjutan proyek IKN membawa sentimen positif terhadap saham emiten BUMN Karya. Janji Prabowo itu kemudian mengerek saham sektor ini.
“BUMN Karya selama pekan ini terapresiasi ditopang sentimen IKN, yaitu terkait komitmen pemerintahan baru untuk melanjutkan estafet IKN ini,” katanya kepada Alinea.id, Jumat (16/8).
Kendati demikian, Nafan menyebut, pergerakan saham tersebut masih bisa berubah arah.
"Masyarakat masih memiliki waktu untuk melihat pergerakan emiten BUMN Karya lebih jauh lagi," imbuhnya.