PT Pelabuhan Indoneia II (Persero) atau IPC menyatakan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sepanjang kuartal I-2020 mencapai 1.569.000 TEUs, atau turun 4,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.638.000 TEUs.
Arus peti kemas di Tanjung Priok pada Februari 2020 turun 5,13% dibandingkan periode yang sama 2019, sedangkan pada Maret 2020 turun 4,2%.
"Memang masih menunjukkan ada penurunan tetapi persentasenya semakin mengecil," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indoneia II (Persero) Arif Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (11/5).
Arif berharap, seiring dengan mulai pulihnya industri di China, tren arus peti kemas bisa terus meningkat. Pasalnya, selama wabah Covid-19, pengiriman barang ekspor dan impor dari dan ke China mengalami gangguan.
Padahal, negeri tirai bambu itu merupakan kontributor utama arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Sekarang, aktivitas ekonomi di sana mulai berangsur pulih. Saya harapkan kuartal ke depan trennya semakin membaik," kata Arif.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memiliki 12 cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.