close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemain tim nasional (timnas) Indonesia, Shayne Pattynama, Thom Haye, Sandy Walsh, Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Ragnar Oratmengoen (ki-ka) mengenakan jersey yang baru dirilis oleh produsen pakaian olahraga, Erspo. Foto akun Instagram @timnasindonesia.
icon caption
Pemain tim nasional (timnas) Indonesia, Shayne Pattynama, Thom Haye, Sandy Walsh, Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Ragnar Oratmengoen (ki-ka) mengenakan jersey yang baru dirilis oleh produsen pakaian olahraga, Erspo. Foto akun Instagram @timnasindonesia.
Bisnis - Industri
Jumat, 24 Januari 2025 19:07

Asa timnas tembus Piala Dunia 2026 dan dampaknya pada perekonomian

Timnas Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C memberikan harapan untuk menembus Piala Dunia 2026.
swipe

Beberapa hari terakhir ini media sosial dipenuhi dengan perbincangan netizen terkait tim nasional (timnas) Indonesia. Mulai dari polemik pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI dan ditunjuknya Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar, hingga harapan lolosnya skuad Garuda ke Piala Dunia 2026. 

Riuhnya warganet menunjukkan euforia masyarakat terhadap perkembangan sepak bola di Tanah Air. Lolosnya Indonesia ke Piala Dunia tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada perekonomian. Apalagi, jika menjadi tuan rumah perhelatan akbar tersebut.

Sekadar informasi, Indonesia pernah sukses menjadi penyelenggara Piala Dunia U-17 2023. Ajang yang diselenggarakan pada 10 November sampai 2 Desember 2023 di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya itu menuai apresiasi dan pujian dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Piala Dunia akan berdampak positif bagi perekonomian. Tak hanya bagi penyelenggara, negara peserta juga ikut terangkat.

Pengamat dunia internasional, Sabri Piliang mengatakan Piala Dunia memiliki spektrum inklusif yang mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi secara masif. Dampak positifnya adalah efek domino terhadap berbagai sektor, seperti pariwisata, perdagangan merchandise, hak siar televisi, sponsor produk, hingga sektor transportasi. Pendapatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga berpotensi meningkat lantaran banyaknya kegiatan nonton bareng atau nobar. 

“Piala Dunia akan diliput media dari 48 negara peserta dan ratusan negara lainnya. Arus manusia yang masuk, terutama turis dan investor, akan menggerakkan sektor perhubungan, perhotelan, hingga kerajinan khas Indonesia. Image Indonesia juga akan meningkat,” ujar Sabri kepada Alinea.id, baru-baru ini. 

Dalam hal devisa, Piala Dunia dapat menjadi ajang promosi besar-besaran bagi produk lokal. Para pengusaha Indonesia di sektor perikanan, consumer goods, industri alas kaki, hingga properti, dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjalin kerja sama langsung dengan pengusaha dan investor internasional.

Dampak pada investasi

Selain itu, Piala Dunia juga bisa menjadi daya tarik bagi sektor minyak dan gas (migas).

“CEO perusahaan migas besar seperti ExxonMobil, BP (British Petroleum), hingga Shell Plc akan menjadi bagian dari tamu VIP yang hadir. Momen ini dapat digunakan pemerintah untuk menarik mereka kembali berinvestasi di Indonesia. Piala Dunia bisa menjadi medium yang meyakinkan bahwa Indonesia adalah destinasi investasi yang menjanjikan,” tambahnya.

Menurutnya, Piala Dunia bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga peluang besar untuk membangun citra positif Indonesia di mata dunia. Jika dikelola dengan baik, efek ekonominya akan terasa pada berbagai sektor, mulai dari pariwisata, perdagangan, hingga investasi strategis di sektor migas.

Lolosnya Indonesia ke Piala Dunia bisa menjadi momentum bersejarah yang tak hanya membangkitkan semangat masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi perekonomian negara.

Bloomberg menulis Piala Dunia berpengaruh pada perekonomian negara peserta karena mendapatkan sorotan internasional.

Berdasarkan hasil riset, negara yang mencapai perempat final akan mengalami peningkatan ekspor dan diversifikasi perdagangan.

Seorang akademisi dari University of Surrey, Inggris, Marco Mello mengatakan pemenang Piala Dunia akan menikmati visibilitas internasional yang lebih besar. Misalnya, Argentina yang menjadi jawara pada Piala Dunia 2022 mengeruk tambahan 0,25 poin persentase pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal setelah turnamen.

Demikian juga dengan Brasil yang mengalami lompatan luar biasa dalam ekspor setelah memenangkan Piala Dunia 2002.

Sementara itu, timnas Indonesia akan bertandang ke Australia dalam lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney pada Maret 2025. Lima hari berselang, tim Garuda bakal meladeni perlawanan timnas Bahrain pada partai kedelapan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

Klasemen sementara Grup C dipimpin timnas Jepang dengan 16 poin, disusul Australia lewat tujuh angka, lalu timnas Indonesia dengan enam angka, nilai yang sama seperti Arab Saudi, Bahrain, dan China di peringkat keempat hingga keenam.

Dua posisi teratas Grup C bakal lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan AS, sementara ranking ketiga dan keempat akan bermain lagi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam dua laga terakhirnya di Grup C, timnas Indonesia akan menjamu China pada 5 Juni 2025 dan melawan tuan rumah Jepang pada lima hari berselang.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan