Project Manager Jakarta International Stadium (JIS), Arry Wibowo, mengaku, pengerjaan atap menjadi salah satu pekerjaan tersulit dalam membangun stadion. Pangkalnya, memiliki bentang terpanjang dan terlebar sekaligus berbobot hingga nyaris 4.000 ton.
"Bentangnya 267 meter dan 247 meter dan berat nyari 4.000 ton. Ini (pekerjaan) paling berat karena belum ada pengalaman di Indonesia sebelumnya," ucapnya di JIS, Jakarta Utara, pada Senin (26/4) malam.
Pengerjaan atap stadion dilakukan dari bawah. Apabila bingkainya telah selesai dibentuk, selanjutnya diangkat serentak di 8 titik dengan sistem hidrolik.
"Metode kita masih konvensional karena ditumpu 8 kolom," jelasnya. Strategi itu dinilai terbaik berdasarkan pertimbangan dimensi atap agar rigid dan stabil nantinya.
Proses pengangkatan atap hingga ketinggian sekitar 70 meter diprediksi memakan waktu 12-15 jam. Lalu pengelasan masing-masing kolom hingga dua pekan.
"Sekarang masih fase prelifting, persiapan. Dari workshop pertama sampai sekarang masih fase prelifting," ujar dia.
Arry melanjutkan, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro selaku pemilik proyek JIS sangat berhati-hati dalam pengerjaan atap. Perusahaan pengupayakan seminimal mungkin risiko saat proses pengangkatan dilakukan.
"Kita usaha lakukan setepat mungkin. Jangan sampai yang direncanakan bagus, pas pelaksanaan meleset," katanya. "Ini risikonya sangat bsar dan kami concern dengan safety. Kalau safety kurang dan accident itu (artinya) gagal."
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantau pembangunan JIS, termasuk pengerjaan atap. "Mereka challenge kami di faktor angin, cuaca ekstrem, gempa, mengingat ini baru pertama kali di Indonesia," jelasnya.
Faktor keamanan setelah terpasang juga diperhatikan Jakpro. Terlebih, nantinya memiliki sistem buka-tutup dan terdapat lintasan joging sehingga menambah beban mengingat adanya aktivitas.
"Itu tentu yang (jadi pertimbangan) kita pilih material yang punya durabilitas tinggi," ungkapnya. Pemilihan tersebut juga berdasarkan pertimbangan meminamalisasi perawatan rutin sesering mungkin.
Jakpro pun belum bisa memastikan pemasangan atap stadion tetap akan dilaksanakan pada akhir April 2021. Namun, dipastikan bakal dilakukan uji coba beban, mesin, dan pemeriksaan hidrolik pada bulan ini.
Meski demikian, Jakpro merencanakan pengerjaan atap stadion tersebut masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena menjadi pengangkatan beban terberat di Indonesia. "Mohon doanya agar nantinya kita sukses lakukan lifting dan perfect pada saat yang ditentukan sesuai perencaan," tandas Arry.