Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menerbitkan pedoman asesmen bagi badan usaha milik negara (BUMN). Pedoman ini dapat digunakan terkait faktor environmental, social, and governance (ESG).
Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara, Sally Salamah, mengatakan, pedoman asesmen ini menjadi acuan bagi BPKP dalam menilai penerapan ESG oleh BUMN pada triwulan II-2023. Tujuannya, mengejar pencapaian target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
"Pedoman ini bertujuan untuk mendukung peningkatan value BUMN dengan mengintegrasikan ESG," katanya dalam keterangan, Selasa (18/4).
Menurut Sally, pedoman tersebut berisikan indikator-indikator lingkungan, sosial, tata kelola, dan ekonomi untuk memotret kualitas penerapan ESG pada sekitar 23 BUMN.
Potret penerapan faktor-faktor ESG ini ditujukan guna mengidentifikasi area of improvement (AoI) untuk meningkatkan kualitas implementasi ESG pada masing-masing BUMN. Bahkan, berisi rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.
Asesmen ini diharapkan mengakselerasi dukungan BUMN terhadap tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu langkah awal adalah menganalisis sustainability report yang diterbitkan.
"BPKP juga mendorong BUMN untuk terus berkomitmen mendukung pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, khususnya dalam mengintegrasikan ESG dalam keputusan yang diambil oleh organ perusahaan," tuturnya.
Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, mendukung kegiatan BPKP dalam memperkuat inisiatif BUMN menegakkan pelaporan dan implementasi ESG secara berkesinambungan.
Hal ini merupakan suatu keniscayaan karena BUMN perlu mendapatkan rated pendanaan dan diterapkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari dan secara berkesinambungan. ESG penting dan prioritas BUMN dalam menjalankan usahanya.
Sementara itu, Vice President of Engagement Monash University Indonesia, Grace Wangge, berpendapat, pedoman asesmen ESG yang diterbitkan sangat signifikan dalam mendorong penerapan ESG di BUMN. Pernyataan senada disampaikan System Lead for Sustainable Finance at the ClimateWorks Centre. John Vong.
"Pedoman asesmen ESG ini akan mengakselerasi perkembangan target dekarbonisasi Indonesia bagi seluruh BUMN," ujarnya.
Diketahui, BPKP sejak 2022 berkolaborasi dengan para ahli dari Monash University Indonesia dan ClimateWorks Centre dalam pengembangan kapasitas auditor internal dalam pengawasan ESG. Salah satunya dengan menerbitkan pedoman asesmen ESG tersebut. Beberapa kegiatan lainnya adalah pelatihan, seminar, dan diskusi kelompok terarah (FGD).