PT Avrist Asset Management (Avram) meluncurkan reksa dana Avrist ETF Fixed Rate Bond I (XAFA), Jumat (18/10). Produk ini merupakan Exchange Traded Fund (ETF), yaitu reksa dana yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama Avram Hanif Mantiq mengatakan penerbitan ETF ini merupakan salah satu usaha Avram untuk menyediakan produk yang diharapkan dapat memperbesar basis investor ritel di pasar obligasi.
"Selama ini investor ritel tidak bisa mengakses pasar obligasi karena minimnya dana. Selain itu, investor ritel akan mendapatkan kemudahan melakukan transaksi jual beli XAFA melalui platform yang tersedia," ujar Hanif di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10).
Hanif melanjutkan ETF yang tercatat dengan kode XAFA ini akan berinvestasi pada FR0081, yaitu surat berharga negara (SBN) dengan jangka waktu 5 tahun. FR0081 dipilih dengan beberapa pertimbangan. Pertama, tingginya likuiditas. Kedua, risiko pasar yang rendah karena berdurasi pendek. Ketiga, peringkat yang tinggi (AAA) sehingga memiliki risiko default rendah.
Hanif melanjutkan, keuntungan lainnya yang bisa didapatkan investor ritel dengan berinvestasi di ETF ini adalah kemudahan untuk melakukan asset-liability matching, yaitu menyesuaikan kewajiban dengan aset yang dimiliki.
"Misalnya investor yang memiliki kebutuhan dana pendidikan untuk lima tahun ke depan, dapat membeli ETF ini karena ketika kewajiban datang, ETF ini sudah jatuh tempo. Strategi ini dinamakan Target Maturity Date Bond ETF yang sudah banyak dijalankan di luar negeri," tutur Hanif.
Perusahaan menargetkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) untuk produk ETF ini di tahun 2019 adalah Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Untuk tahun depan, Avram menargetkan AUM sebesar Rp1 triliun dari ETF ini.
Sementara itu, Head of Investment Avram Tubagus Farash Akbar mengatakan melalui produk ini, Avram memberikan kesempatan untuk investor ritel melakukan minimal transaksi 1 lot atau Rp100.000.
"Investor yang membeli ETF ini akan dikenakan tarif pajak rendah 5%. Pasar obligasi pun kami lihat masih positif hingga kuartal I-2020," kata Farash.
Farash mengatakan, ETF ini berpotensi memberikan return sebesar 6,7% per tahun. Return ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kepemilikan langsung obligasi tersebut.
"Investor akan mendapat pembagian hasil investasi secara berkala setiap 6 bulan serta memiliki kemungkinan capital gain," katanya.
Untuk produk ETF ini, Avram bekerjasama dengan Mandiri Sekuritas yang berperan sebagai dealer partisipan dan Bank Mandiri yang bertindak sebagai bank kustodian.
Peluncuran produk baru
Selain ETF ini, Hanif mengatakan Avram masih akan meluncurkan produk investasi baru lainnya, yaitu reksa dana pasar uang dalam waktu dekat.
"Kami sedang proses ke OJK untuk reksa dana pasar uang dolar Amerika Serikat," ujar Hanif.
Hanif mengatakan peluncuran itu untuk mengisi kekosongan produk reksa dana pasar uang berdenominasi dolar AS. Instrumen tersebut juga diluncurkan untuk memperbesar jumlah investor ritel.
Avram menargetkan penambahan investor ritel menjadi 20.000 di tahun 2020. Hingga saat ini, total investor ritel yang bergabung dengan Avram berkisar 3.000 investor.
Untuk diketahui, hingga saat ini Avram memiliki dana kelolaan hingga Rp4,9 triliun dari seluruh produk mereka dengan target AUM tahun ini sebesar Rp5,6 triliun.