Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Achmad Baidowi menilai, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), sebagai perusahaan energi yang berfokus pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia memiliki peran strategis dalam mendukung sumber energi dan berkelanjutan.
"Dengan kepemimpinan yang kuat dalam industri energi panas bumi, PGEO berkomitmen untuk memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal guna menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan," kata Awiek dalam keterangan resminya, Kamis (14/9).
Menurut dia, sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam.
"Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi. Serta memiliki kapasitas terpasang secara own operation sebanyak 672 MW, dan 1205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam 6 (enam) area operasi,” tuturnya.
Wakil Ketua Baleg DPR RI ini juga mendorong agar PGEO harus menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek energi panas bumi. Sebab, keberlanjutan merupakan pilar penting dalam operasional PGEO.
"Melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO terus berusaha untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia," jelas dia.
Melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. harus berusaha untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia.
"Dengan kapasitas terpasang yang kuat dan jaringan area operasi yang luas, perusahaan ini terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet kita," imbuhnya.
Adapun saat ini, PGEO telah berinvestasi dalam teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas.
”Mereka berupaya untuk mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah. Inisiatif ini membantu memajukan teknologi energi panas bumi dan mendorong kemajuan industri,” imbuhnya.
Terkait pengembangan keberlanjutan, Awiek mengatakan, PGEO mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasionalnya.
”Mereka memprioritaskan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, perlindungan ekosistem, serta keterlibatan dengan komunitas lokal,” pungkasnya.
Sebelumnya, PGEO berkomitmen menyediakan ketersediaan energi bersih secara terjangkau. Untuk mewujudkan hal tersebut, PGE menggandeng sejumlah negara dari kawasan Indo-Pasifik.
Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi mitra strategis PGE. Kerjasama ini diwujudkan dengan adanya pendanaan yang diberikan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar ¥26.966 Miliar atau setara dengan US$188.618 Juta.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi mengungkapkan, kerja sama dengan JICA ini menjadi bagian strategis untuk mengembangkan proyek Lumut Balai unit 1 dan 2 di Sumatera Selatan.
Pertamina Geothermal Energy juga menjalin kerja sama lain dengan negara–negara kawasan Indo Pasifik, beberapa di antaranya adalah perusahaan dari China dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co., Ltd. (SEPCO III), serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Semua kerja sama ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan PGE sebagai world class green company dalam menjalankan komitmennya untuk memberikan akses ke energi bersih yang andal dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat," tutur Julfi.